Daftar 10 Capim KPK: Johan Budi Terpental, Johanis Tanak Masuk

Jakarta, CNN Indonesia --

Panitia seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) mengumumkan 10 nama nan lolos tahapan wawancara dan tes jasmani.

Ketua Pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh menyebut nama-nama tersebut telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nama mantan ahli bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo terpental. Sementara Wakil Ketua KPK saat ini Johanis Tanak namanya tetap masuk ke dalam daftar.

"Penentuan Capim KPK dilakukan dengan mempertimbangkan hasil seluruh tahapan seleksi. Keputusan Panitia Seleksi tidak dapat diganggu gugat," kata Ateh dalam keterangannya, Selasa (1/10).

Nama-nama tersebut selanjutnya bakal diserahkan ke DPR untuk selanjutnya dilangsungkan fit and proper test.

Berikut 10 nama Capim KPK nan lolos wawancara dan tes jasmani:

1. Agus Joko Pramono

2. Ahmad Alamsyah Saragih

3. Djoko Poerwanto

4. Fitroh Rohcahyanto

5. Ibnu Basuki Widodo

6. Ida Budhiati

7. Johanis Tanak

8. Michael Rolandi Cesnanta Brata

9. Poengky Indarti

10. Setyo Budiyanto

Beberapa nama beken nan sempat masuk 20 besar dan dinyatakan gugur, di antaranya Pahala Nainggolan hingga Johan Budi Sapto Pribowo.

Wakil Ketua Pansel KPK Arief Satria mengatakan ada tiga kriteria nan ditentukan dalam seleksi capim, ialah integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas.

Arief mengatakan, penetapan tiga kriteria itu berasas pada masukan dari beragam kalangan, termasuk masyarakat, media, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi.

Begitu pula dengan para pebisnis nan diundang Pansel untuk memberikan pandangan, sebagai bagian dari peran pansel menampung aspirasi. Tiga kriteria itu pun dirinci kembali.

"Kira-kira sosok seperti apa nan diperlukan untuk bisa menjalankan tugas-tugas dan kegunaan sebagai ketua KPK dan Cadewas. Oleh lantaran itu, berasas itu lah kami menetapkan kriteria," kata Arief.

Tak hanya itu, secara paralel pansel KPK menurutnya juga telah melakukan seleksi dan rekam jejak sebagai masukan dari beragam pihak, termasuk beragam lembaga pemerintah nan mempunyai kewenangan dan kompetensi dalam memandang rekam jejak.

"Alhamdulillah Pak Presiden bakal meneruskan nama-nama tersebut Ke DPR," ujar Arief.

(khr/fra)

[Gambas:Video CNN]