Daftar Kesaksian Eks Anak Buah Bongkar Perilaku Korup SYL di Kementan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Persidangan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dengan terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dkk menyingkap aliran duit nan diduga turut dinikmati oleh family dekat.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dari unsur Kementerian Pertanian (Kementan) RI, terungkap kementerian dimaksud membiayai keperluan pribadi SYL beserta istri, anak, hingga cucunya.

CNNIndonesia.com merangkum kebenaran persidangan dari keterangan para saksi nan disampaikan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat sebagaimana berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Hortikultura

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto memberikan kesaksian pada Rabu, 15 Mei 2024. Ia mengungkapkan direktoratnya menyetorkan duit atas permintaan SYL sejumlah Rp5.758.616.300 (Rp5,7 miliar).

Prihasto mengaku geleng-geleng kepala saat SYL meminta anggaran Rp1 miliar untuk ibadah umrah. Ditjen Hortikultura, terang dia, tidak mempunyai anggaran sebanyak itu untuk keperluan SYL dimaksud.

"Terkait dengan duit nan tadi saksi jelaskan bahwa ada beban nan paling besar tahun 2022 untuk umrah. Umrah siapa ini nan dibebankan Rp1 miliar kepada Ditjen Hortikultura?" tanya jaksa KPK Ikhsan Fernandi.

"Waktu itu pak Menteri berbareng family dan beberapa eselon I," jawab Prihasto.

Selain itu, Prihasto mengatakan ada juga permintaan dari SYL untuk keperluan membeli celana dan baju koko serta buka puasa berbareng sejumlah Rp57 juta. Uang diberikan secara tunai.

Prihasto juga sempat mengembalikan 'pin emas WTP' ke interogator KPK lantaran anggaran nan digunakan untuk itu berasal dari iuran para pejabat eselon I Kementan.

Kabag Umum Ditjen Tanaman Pangan

Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementan Edi Eko Sasmito dihadirkan tim jaksa KPK sebagai saksi pada Rabu, 15 Mei 2024.

Kepada Edi, jaksa KPK mendalami soal setoran rutin (sharing) pejabat Kementan untuk memenuhi kebutuhan SYL.

"Apa itu sharing rutin?" tanya jaksa KPK.

"Rutin itu misalnya, di 2022 itu waktu saya kumpulin itu per direktorat itu per bulan Rp30 juta," terang Edi.

Ia mengatakan duit itu sengaja dikumpulkan lebih dulu untuk jaga-jaga ketika ada permintaan dari SYL. Apabila Rp30 juta itu tak cukup, terang Edi, maka bakal kembali dilakukan patungan di internal masing-masing direktorat.

Edi juga mengungkapkan pihaknya memenuhi permintaan duit Rp105 juta nan diperuntukkan untuk pembelian keris emas.

Sesditjen Tanaman Pangan

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Tanaman Pangan Kementan Bambang Pamuji juga memberikan kesaksian pada Rabu, 15 Mei 2024. Dalam sidang itu, dia membongkar aliran duit kementerian nan dikirim kepada anak dan cucu SYL.

Bambang mengatakan Kementan mengeluarkan duit Rp21 juta untuk pembelian sound system anak SYL nan merupakan personil DPR RI dari fraksi NasDem, Indira Chunda Thita.

Selain itu, Bambang juga menyatakan pihaknya mengirim Rp20 juta via transfer untuk Andi Tenri Bilang Radisyah selaku cucu SYL. Bambang menjelaskan kedua tindakan tersebut menindaklanjuti permintaan dari mantan ajudan SYL nan berjulukan Panji Hartanto.

Ditjen Tanaman Pangan, lanjut Bambang, juga membiayai keperluan SYL dan rombongan ke Belgia sejumlah Rp773 juta. Bambang mengaku melaporkan permintaan tersebut kepada Suwandi selaku Dirjen Tanaman Pangan. Suwandi membenarkan perihal itu dan mengaku tak kuasa untuk menolak lantaran ada paksaan.

Mantan Kepala Bagian Umum Ditjen Perkebunan

Mantan Kepala Bagian Umum Ditjen Perkebunan Kementan Sukim Supandi mengungkapkan putra SYL, Kemal Redindo, pernah meminta duit ke pejabat Kementan untuk membeli aksesori mobil. Total nan diserahkan sebesar Rp111 juta.

"Dia WA (WhatsApp) untuk minta penyelesaian mengenai aksesori mobil. Saya tidak tahu jenis mobilnya apa, hanya itu saja," ungkap Sukim nan dihadirkan sebagai saksi pada Senin, 13 Mei 2024.

Permintaan Dindo lampau disampaikan ke Sekretaris Ditjen Perkebunan Heru Tri Widarto. Setelah itu, Heru memerintahkan melakukan pembayaran kepada Dindo.

Lebih lanjut, Sukim juga mengungkapkan staf unik SYL nan berjulukan Joice Triatman pernah meminta Kementan untuk mendanai pengadaan 13 ribu paket sembako.

Sukim menyebut Joice berasal dari Partai NasDem.

"Apa nan diminta ibu Joice?" tanya hakim.

"Koordinasi dengan bu Joice mengenai diminta untuk menyiapkan sembako," sambung dia.

Sukim mengaku tidak tahu mengenai peruntukan paket sembako nan diminta Joice. Ia hanya tahu nilai satu paket ialah Rp150 ribu, sehingga andaikan dijumlah senilai Rp1,95 miliar.

Dirjen PSP

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Ali Jamil mengungkapkan sumber duit Rp600 juta nan digunakan SYL di Brasil. Ali menjelaskan duit tersebut berasal dari sisa anggaran rapat dan perjalanan dinas.

Hal itu disampaikan Ali saat dihadirkan tim jaksa KPK dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dengan terdakwa SYL dkk di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 13 Mei 2024.

"Tadi kami menyampaikan per momen nan Mulia. Ke Brasil kami dari Ditjen PSP diminta sharing Rp600 juta," ujar Ali.

Sesditjen PSP

Sekretaris Ditjen PSP Kementan Hermanto mengatakan direktoratnya dibebani SYL untuk bayar 12 sapi kurban seharga Rp360 juta.

"Yang di era saksi nan mengenai kurban ini ya, sapi kurban, Rp360 juta, ini gimana kronologinya? Bisa dijelaskan singkat permintaannya?" tanya jaksa.

"Sepengetahuan saya, awalnya itu enggak sebesar itu. Jadi, hitungannya dikonversi pertama itu 3 ekor, kemudian berubah lagi ditambah 3 ekor, totalnya 12 ekor. nan kita hanya memberi duit saja nan dimintanya, tapi jumlah duit itu kurang lebih sekira 12 ekor sapi," jawab Hermanto.

Ditjen PSP, lanjut dia, juga dibebani bayar penghasilan pembantu rumah tangga SYL sejumlah Rp35 juta.

Hermanto menambahkan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga pernah meminta duit sebesar Rp12 miliar agar Kementan mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada 2022.

Kasubag Pengadaan Biro Umum Kementan

Kepala Sub Bagian Pengadaan Biro Umum Kementan Abdul Hafidh menyatakan beberapa pejabat eselon I diminta patungan guna membiayai SYL dan family selama di Arab Saudi.

Kegiatan SYL di Arab Saudi sebenarnya dalam rangka perjalanan dinas alias kunjungan kerja, tetapi juga diselingi dengan ibadah umrah.

Hafidh menyebut anggaran kedinasan sebenarnya cukup untuk membiayai agenda dinas SYL di Arab Saudi. Namun, menjadi kurang ketika SYL membawa keluarganya apalagi lebih dari 10 orang.

"Itu jika dihitung kemarin ada sekitar Rp6 miliaran," kata Hafidh.

Selain itu, Hafidh mengatakan pihaknya juga dibebani untuk membiayai khitanan cucu SYL nan merupakan anak dari Dindo.

"Nominalnya sedikit alias banyak?" tanya pengadil memastikan.

"Cukup lumayan, nan Mulia," jawab Hafidh.

Koordinator Kearsipan dan Tata Usaha Biro Umum

Koordinator Kearsipan dan Tata Usaha Biro Umum Rezki Yudistira Saleh mengatakan Bagian Rumah Tangga Kementan sempat memberi bingkisan ulang tahun berupa arloji senilai Rp14 juta kepada SYL.

Hal itu disampaikan Rezki saat dihadirkan tim jaksa KPK pada Senin, 6 Mei 2024. Perintah pembelian arloji tersebut disampaikan oleh mantan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono pada awal 2021.

Rezki mengantarkan langsung arloji tersebut ke kediaman SYL. Hanya saja bukan SYL nan menerimanya.

Mantan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Biro Umum dan Pengadaan

Mantan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Biro Umum dan Pengadaan Raden Kiky Mulya Putra mengatakan SYL menggunakan duit kementerian untuk membeli bros hingga cincin emas sebagai bingkisan pernikahan.

Kiky membeli sendiri suvenir tersebut di area Blok M, Jakarta Selatan. Emas nan dibeli seberat 10-15 gram dengan nilai berkisar Rp15 juta.

Kiky menyatakan permintaan bingkisan untuk pernikahan disampaikan SYL melalui ajudannya Panji Hartanto dan staf di Biro Umum Kementan nan berjulukan Karina. Adapun jenis bingkisan berupa bros alias anting juga ditentukan oleh kedua orang tersebut.

Selain itu, Kiky mengungkapkan SYL dan anaknya Indira Chunda Thita juga sempat membeli baju di mal nan selanjutnya dirembes dengan anggaran Kementan.

SYL, lanjut Kiky, juga membeli lukisan seniman Sujiwo Tejo senilai Rp200 juta menggunakan duit vendor dan pejabat eselon I Kementan. Pembelian lukisan itu dilakukan pada 11 Agustus 2022.

Mantan Koordinator Substansi Rumah Tangga

Mantan Koordinator Substansi Rumah Tangga Kementan Arief Sopian menyebut SYL menggunakan anggaran kementerian untuk pengeluaran entertainment alias hiburan. Satu di antaranya untuk bayar biduan.

Tak tanggung-tanggung biaya tersebut mencapai Rp50-Rp100 juta. Dalam proses investigasi kasus dugaan pencucian duit SYL, KPK telah memeriksa penyanyi Nayunda Nabila Nizrinah pada Senin, 13 Mei lalu.

Arief menambahkan para pejabat eselon I Kementan juga membiayai pembelian mobil merek Toyota Innova seharga Rp500 jutaan untuk Indira Chunda Thita selaku anak SYL.

Halaman selanjutnya, duit untuk kacamata istri hingga ultah cucu SYL


Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional