TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia mencatat sejumlah nilai komoditas pangan mengalami penurunan. Beberapa perusahaan konsumen, seperti Mayora dan Indofood, diperkirakan turut merasakan dampaknya.
Salah satu nan disoroti adalah penurunan nilai gula selama beberapa hari terakhir. Samuel Sekuritas berpendapat, penurunan nilai gula hingga 4 persen disebabkan meningkatnya produksi di sejumlah negara pengekspor utama seperti Brasil, India, hingga Thailand.
“Di Indonesia, penurunan nilai gula ini diperkirakan bakal memberikan untung besar bagi perusahaan-perusahaan konsumen, seperti Mayora (MYOR), Cimory (CMRY), Unilever (UNVR), hingga Sido Muncul (SIDO), dan Indofood (ICBP),” tulis tim riset Samuel Sekuritas dalam analisa rutin nan diunggah Rabu, 2 Oktober 2024.
Namun, di lantai saham, SIDO mengalami penurunan 3,03 persen di level Rp 640 dari hari sebelumnya pada penutupan perdagangan Kamis, 3 Oktober 2024. Pada pembukaan perdagangan Jumat pagi, saham SIDO tetap stagnan. Emiten produsen pangan seperti ICBP dan MYOR juga tetap berada di area merah di awal Oktober.
Selain gula, komoditas nan mengalami penurunan nilai adalah minyak kedelai. Peningkatan stok dunia kedelai pada awal September lampau membikin nilai minyak kedelai turun hingga 4 persen.
Tim Samuel Sekuritas menilai kondisi itu bakal memberikan tekanan pada nilai minyak sawit alias CPO. Imbasnya, diperkirakan perusahaan, seperti Indofood hingga Unilever, bisa meraih untung lebih besar.
Iklan
Harga kakao juga turun 2,9 persen lantaran permintaan produk cokelat nan menurun, memaksa konsumen untuk beranjak ke camilan pengganti nan lebih murah. Penurunan nilai kakao ini kemungkinan besar bakal menguntungkan Mayora (MYOR) sebagai salah satu produsen besar makanan ringan berbasis cokelat di Indonesia.
Namun ke depan, diperkirakan nilai bahan baku utama bakal kembali menalami kenaikan. Hal itu bisa menyebabkan peningkatan biaya produksi bagi sejumlah perusahaan. Kendati begitu, Samuel Sekuritas memproyeksi saham-saham produsen itu tetap mempunyai potensi menarik.
“Berapa saham, seperti Sido Muncul dan Indofood, tetap menjadi pilihan utama para investor, dengan sasaran nilai masing-masing Rp 850 per saham dan Rp 14 ribu per saham,” tulisnya. Salah satu argumen proyeksi tetap baik lantaran nilai minyak sawit nan diperkirakan tetap terus turun.
Pilihan Editor: Sumber Kekayaan Rusdi Kirana, Bos Lion Air Group nan Jadi Wakil Ketua MPR