Danpaspampres Minta Warga Tak Agresif Foto Bareng Jokowi

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 10 Sep 2024 14:25 WIB

Danpaspampres Mayjen Achiruddin mengatakan andaikan mau berpotret dengan Jokowi, penduduk kudu lebih tertib dan antre lantaran banyak peminatnya. Danpaspampres Mayjen Achiruddin meminta masyarakat tidak berperilaku garang dan terkesan membahayakan keamanan ketika mau meminta foto berbareng Presiden Joko Widodo (Jokowi). (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Achiruddin meminta masyarakat tidak berperilaku garang dan terkesan membahayakan keamanan ketika mau meminta foto berbareng Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Achiruddin merespons viral video seorang penduduk nan mengaku dipukul oleh abdi negara keamanan usai mendekati Jokowi untuk berswafoto di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap, masyarakat juga memahami SOP nan bertindak dalam pengamanan presiden, sehingga tidak melakukan nan garang dan terkesan membahayakan obyek VVIP," kata Achiruddin dalam keterangannya, Selasa (10/9).

Achiruddin mengatakan andaikan masyarakat mau berpotret dengan Jokowi, penduduk kudu lebih tertib dan antre lantaran banyak peminatnya.

"Apabila mau foto, tidak perlu ngotot alias agresif. Bapak Presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat," imbuhnya.

Namun Achiruddin juga memastikan sosok abdi negara pengamanan nan memukul perut seorang penduduk saat berswafoto dengan Jokowi itu bukan personil dari Paspampres.

Ia menjelaskan pengamanan Presiden terdiri dari beragam unsur. Untuk Ring 1 ada Paspampres serta di Ring 2 dan 3 ada TNI/Polri

"Yang pasti tidak ada pemukulan nan dilakukan oleh Paspampres," ujarnya.

Sebelumnya viral di media sosial seorang pemuda nan mengaku ditinju perutnya oleh abdi negara keamanan usai mendekati Presiden Jokowi untuk berswafoto.

Momen itu terjadi saat Jokowi menghadiri dan membuka aktivitas MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9) malam.

Pemuda itu pun menyayangkan kejadian itu lantaran dia menilai Presiden Jokowi adalah presiden rakyat Indonesia, sehingga dia menilai semestinya tak perlu ada kekerasan saat dirinya mau berpotret dengan Jokowi.

"Untung saya enggak mati, hantamannya itu keras. Pak Presiden saja tidak jadi masalah. Masa saya dihantam sama apa namanya, Paspampres nya, enggak bisa begitu," kata pemuda tersebut.

(khr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional