Data BAIS Diretas, Panglima Buka Kans Rekrutmen Khusus Satuan Siber

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 10 Jul 2024 14:23 WIB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut rekrutmen satuan siber TNI tak kudu berasal dari prajurit. Masyarakat bisa daftar selama punya kompetensi. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mewacanakan rekrutmen unik satuan siber TNI. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mewacanakan rekrutmen dan pendidikan unik untuk mengisi satuan siber TNI.

Ia menyampaikan itu merespons pertanyaan awak media soal peretasan info Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

"Masuk lewat rekrutmen unik kelak pendidikannya juga khusus, baru dia kita masukkan ke satuan siber," kata Agus di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (10/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus pun membuka kesempatan ke depan personel nan mengisi satuan siber TNI itu tak berasal dari Bintara, Tamtama ataupun perwira umum.

"Jadi memang dari mungkin kuliahnya alias SMA-nya sudah punya keahlian IT," ucapnya.

Agus menyebut usai peretasan itu dia tengah mengubah doktrin di satuan siber. Terkhusus soal rekrutmen.

Menurutnya, personel dalam satuan siber kudu mempunyai keahlian IT nan mumpuni.

"Ya, kita lagi evaluasi, pertimbangan dari SDM-nya, mungkin alat-alatnya juga kudu bagus," ujar dia.

BAIS merupakan organisasi di bawah TNI nan bekerja menyuplai analisis-analisis intelijen dan strategis mengenai pertahanan terutama dinamika dari negara lain. Badan itu juga konsentrasi pada urusan intelijen tempur.

Informasi soal dugaan peretasan BAIS itu sebelumnya disampaikan akun X @FalconFeedsio.

Akun ini menyebut info BAIS TNI diunggah oleh salah satu pengguna di BreachForums berjulukan MoonzHaxor.

"MoonzHaxor, salah satu personil terkemuka BreachForums telah mengunggah file dari Badan Intelijen Strategis. Kebocoran tersebut mencakup file sampel dengan info komplit tersedia untuk dijual," tulis akun itu.

Buntut peretasan itu, TNI pun menonaktifkan server. Kini TNI melakukan penyelidikan atas peretasan tersebut.

"Saat ini server sudah dinonaktifkan untuk kepentingan penyelidikan nan lebih lanjut," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar saat dihubungi, Rabu (26/6).

Nugraha memastikan info nan diretas merupakan data-data lama.

"Data nan diretas adalah info lama dan dirilis tahun 2024 (oleh peretas)," ujarnya.

(mnf/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional