Debat Pilgub Sulsel, Danny Sindir Proyek Stadion yang Terbengkalai

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Makassar, CNN Indonesia --

Proyek pembangunan stadion sepakbola di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu pembahasan hangat saat debat publik kedua Pilgub Sulsel 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Minggu (10/11) malam.

Cagub Sulsel nomor urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyorot terbengkalainya proses pembangunan Stadion Mattoanging yang dibongkar di masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Situasi ini sangat disayangkan, terutama lantaran Stadion Sudiang pun hingga sekarang tidak mempunyai kejelasan dalam pembangunannya," kata Danny dalam debat itu.

Danny menuturkan dirinya--saat itu tetap menjabat sebagai Wali Kota Makassar-- meminta agar proses pembangunan Stadion Mattoanging diberikan ke Pemkot Makassar.

"Sekarang ada (Stadion) Barombong tidak, jadi, Stadion Mattoanging digusur dan Stadion Sudiang tidak jelas. Pemkot dua kali datang ke bapak (Andi Sudirman Sulaiman) meminta. Ini kan tidak ada masalah, lantaran kita sama-sama pemerintah," kata Danny.

"Karena kami memandang postur anggaran bapak tidak sanggup untuk membangun. Pemerintah kota punya anggaran shopping modal itu kurang lebih 33 persen, nyaris 40 persen. Sedangkan shopping modal bapak hanya 87,2 persen. Artinya lenyap dibayar penghasilan (pegawai), lenyap di panjas," jelasnya.

Merespons perihal itu, Andi Sudirman yang juga petahana, mengatakan Pemprov Sulsel kala itu sempat melakukan lelang dua kali untuk proses pembangunan stadion sepakbola di Makassar.

"Itu sebagai bukti bahwa kita melaksanakan. Pemkot Makassar sempat meminta dua kali untuk mengambil alih (pengelolaan stadion)," kata Andi Sudirman.

Sudirman menerangkan anggaran pembangunan stadion tersebut bukan hanya di Pemprov Sulsel, namun ada juga anggaran dari pemerintah pusat.

"Ada anggaran gabungan, dari pemerintah pusat itu ada 70 persen kewenangan dalam perjanjian tertulis. Karena itu bukan anggaran kecil, itu ada termaktub dalam RPJP kita waktu 2018-2020," ungkapnya.

Pada saat bakal dilakukan pembangunan stadion dengan kapasitas mencapai 80 ribu penonton, kata Sudirman Pemprov Sulsel diminta untuk menurunkan kapabilitas jumlah penonton stadion tersebut oleh Pemkot Makassar.

"Ketika kita membangun kemarin, kita diminta disuruh turunkan kapasitasnya, sehingga kita memerlukan waktu lagi. Karena tidak sesuai dengan (Amdal) lalinnya, sehingga kita kudu kreasi ulangkan," jelasnya.

Sudirman mengaku selama menjabat sebagai Gubernur Sulsel memberikan apresiasi kepada PSM Makassar sewaktu menjuarai Liga Indonesia.

"Kami memberikan apresiasi, pertama kali dalam sejarah PSM diberikan Rp 1,7 miliar. Semua nan memenangkan PON, kita berikan Rp400 juta, Rp200 juta. Ini untuk memacu lagi atlet Sulsel," katanya.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional