CNN Indonesia
Senin, 28 Okt 2024 11:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Pengarah Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) Herlambang P. Wiratraman mengatakan langkah dekanat FISIP Universitas Airlangga membekukan BEM FISIP Unair lantaran memasang karangan kembang bersuara satire Prabowo-Gibran mirip cara-cara Orde Baru.
"Represi nan mirip kendali struktural kekuasaan rezim Orba," kata Herlambang dalam keterangannya, Senin (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herlambang menganggap argumen dekanat FISIP Unair nan membekukan BEM FISIP lantaran pemasangan karangan kembang satire Prabowo-Gibran dilakukan tanpa izin merupakan argumen nan absurd.
"Diksi 'tanpa izin' dan 'koordinasi' terhadap ekspresi adalah kontrol kekuasaan nan yang tidak legitimate," kata dia.
Herlambang mengatakan tindakan BEM FISIP Unair tidak mengganggu dan bertentangan dengan standar pembatasan nan diperkenankan dalam sistem norma HAM. Baginya, kebebasan beranggapan dan berekspresi telah menjadi bagian dari sistem norma Indonesia.
Terlebih, kata Herlambang, pemasangan karangan kembang satire bukan demonstrasi alias unjuk rasa nan melibatkan banyak orang dan dikhawatirkan mengganggu ketertiban umum.
"Ini ekspresi satire dalam karangan kembang nan biasa saja, banyak kampus lain menggunakan langkah nan sama, alias kerap ditunjukkan dalam mimbar bebas, nobar movie dan lain-lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Herlambang menyebut pembekuan BEM FISIP Unair juga sebagai pemberangusan organisasi.
Pembekuan organisasi mahasiswa ini bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Surabaya untuk Kebebasan Akademik tahun 2017 dan Standar Norma dan Pengaturan Komnas HAM RI Nomor 5 Tahun 2021 tentang Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi.
"Satire itu bagian dari pemikiran kritis (critical thinking), budaya paling elementer dalam bumi universitas. Saya khawatir, pertimbangan Dekan Fisip Unair ini lebih merefleksikan budaya feodalisme kampus, nan menjadi akar masalah tumpulnya budaya kritis atas realitas sosialnya," katanya.
Sebelumnya BEM FISIP Unair dibekukan usai membikin karangan kembang bersuara satire atas pelantikan Prabowo-Gibran.
Karangan kembang itu diletakkan di Taman Barat FISIP Unair dengan tulisan, 'Selamat atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia nan lahir dari rahim haram konstitusi'.
Lalu, ada juga foto Prabowo dengan keterangan 'Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar)' dan foto Gibran dengan keterangan 'admin Fufufafa
(rzr/fra)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.