Demo Ojol Memanas, Massa Bakar Ban hingga Lempar Petasan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 29 Agu 2024 16:47 WIB

Massa tindakan pengemudi ojol membakar ban hingga melemparkan petasan ke arah abdi negara di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/8). Massa tindakan pengemudi ojol membakar ban hingga melemparkan petasan ke arah abdi negara di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/8). (CNN Indonesia/Taufiq Hidayatullah)

Jakarta, CNN Indonesia --

Massa pengemudi ojek online (ojol) memanaskan tindakan dengan membakar ban hingga melemparkan petasan ke arah abdi negara dalam demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, massa tindakan dari Koalisi Ojol Nasional (KON) mulanya membakar sejumlah ban hingga banner. Mereka meminta perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dapat menemui dan menerima aspirasi dari massa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain membakar ban, massa tindakan juga terlihat menyalakan sejumlah flare dan mengarahkan petasan ke arah petugas polisi di kembali barikade beton.

Sementara itu, petugas kepolisian mengimbau agar tindakan dilakukan secara tertib dan tidak melakukan provokasi.

Dalam aksinya, para pengemudi ojek online meminta agar Kemenkominfo menerbitkan patokan baru mengenai pemisah tarif bawah biaya pengantaran peralatan dan makanan.

Ketua Divisi Hukum KON Rahman Thohir mendesak agar Peraturan Kominfo Nomor 1 Tahun 2012 segera direvisi dengan menambahkan formulasi tarif biaya pengantaran.

Sebab, kata dia, patokan nan ada selama ini tetap belum mengatur besaran jasa layanan pos komersial. Dengan demikian, besaran biaya dilakukan secara sepihak dari aplikator dan memberatkan para mitra.

"Selama ini kita merasa belum ada patokan main sehingga perusahaan-perusahaan aplikasi dengan seenaknya bermain nilai nan tidak manusiawi," kata Rahman dalam tindakan unjuk rasa.

"Karena dalam Pasal 1 ayat 5 Peraturan Kominfo tersebut menyatakan bahwa pemerintah tidak menetapkan jasa pos komersial nan berfaedah diserahkan kepada pasar," imbuhnya.

Thohir berambisi dengan adanya penentuan tarif pemisah bawah tersebut, pihak aplikator tidak lagi semena-mena dalam menentukan besaran biaya jasa pengiriman.

"Ini nan kita harapkan. Jadi kita mau agar pemerintah mengatur nilai seperti mengatur tarif jasa ojek, ada tarif bawah-tarif atas. Sehingga aplikator tidak melakukan seenaknya," tuturnya.

Ada dua tuntutan nan disuarakan pengemudi ojol dalam demonstrasi hari ini.

Pertama, meminta perusahaan penyedia aplikasi menurunkan beban potongan kepada mitra driver nan saat ini mencapai 20-30 persen. Kedua, meminta pemerintah melegalkan pekerjaan pengemudi ojek online dalam undang-undang.

(tfq/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional