Demo Ricuh di DPRD Sulteng, 3 Mahasiswa Dirawat Imbas Gas Air Mata

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Sabtu, 24 Agu 2024 14:20 WIB

Tiga mahasiswa dan dua penduduk dilarikan ke rumah sakit setelah terkena gas air mata saat demonstrasi kawal putusan MK di DPRD Sulteng, Palu, kemarin. Tiga orang mahasiswa Universitas Tadulako menjalani perawatan setelah terkena gas air mata saat demo mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah, Palu, Jumat (23/8). Ilustrasi (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Makassar, CNN Indonesia --

Tiga orang mahasiswa Universitas Tadulako menjalani perawatan setelah terkena gas air mata saat demo mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah, Palu, Jumat (23/8).

Tiga mahasiswa nan mendapatkan perawatan medis yakni, Andi Bayu Putra, Suci dan Ayub Mujahib Monti. Mereka mengalami sesak napas lantaran menghirup gas air mata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya ada tiga orang mahasiswa dan dua orang penduduk nan dilarikan ke RS Bhayangkara," kata Kapolres Palu AKBP Barliansyah kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (24/8).

Mahasiswa dan penduduk tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah terkena gas air mata nan ditembakkan ke arah kerumunan mahasiswa saat demonstrasi kawal putusan MK nan berhujung ricuh di depan instansi DPRD Sulteng, kemarin.

"Salah satu mahasiswa nan terkena gas air mata mengalami sesak nafas. Namun, dia sempat minum minuman keras sebelum turun unjuk rasa. Tapi, rata-rata korban mengalami sesak nafas dan telah mendapatkan perawatan medis," ujarnya.

Tak hanya mahasiswa dan warga, kata Barliansyah, sebanyak tiga orang personel kepolisian juga turut menjadi korban dan menjalani perawatan medis.

"Jadi total ada 8 korban baik dari mahasiswa, penduduk dan personil Polda Sulteng. Mereka mengalami sesak nafas dan luka-luka saat terjadinya tindakan unjuk rasa," katanya.

Sementara Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho saat menjenguk para korban di rumah sakit sangat menyesalkan adanya kericuhan saat tindakan unjuk rasa mahasiswa tersebut.

"Kami prihatin dengan adanya kericuhan ini, andaikan semua pihak dapat menahan diri, kericuhan pasti tidak bakal terjadi," kata Agus.

(mir/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional