Demo Sopir Jaklingko Bubar Usai Audiensi dengan Kadishub DKI

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan sopir Jaklingko membubarkan diri usai menggelar demonstrasi memprotes atas diskriminasi nan dilakukan oleh Direksi Transjakarta di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/7).

Mereka membubarkan diri setelah beraudiensi dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dan Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza.

Syafrin mengatakan ada tiga perihal nan disampaikan para pengemudi Jaklingko dalam audiensi tersebut. Pertama, pengaturan pemisah usia angkot reguler.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan berasas Perda nomor 5 tahun 2014, pemisah usia pikulan umum di Jakarta ialah 10 tahun.

"Sehingga kami sudah melakukan sosialisasi sejak 2017-2018 untuk dilakukan pembatasan usia per Desember 2018, tapi kemudian ada relaksasi termasuk dalamnya Covid-19, sehingga itu tidak dilakukan. Dan ada laporan BPK untuk dilakukan penegakan hukum, sehingga kami mulai untuk melakukan penertiban dan rekan-rekan minta itu direlaksasi, ialah satu tahun ke depan," kata Syafrin.

Kedua, mereka meminta agar Transjakarta memenuhi asas keadilan mengenai alokasi kuota Jaklingko pada semua operator. Ketiga, kalkulasi rupiah per kilometer.

"Penetapan jumlah alokasi terhadap seluruh operator itu bakal dilaksanakan dengan secara proporsional oleh teman-teman Transjakarta termasuk di dalamnya juga kalkulasi rupiah per kilometernya," ujarnya.

Para pengemudi Jaklingko lantas beranjak dari Jalan Medan Merdeka Selatan nan sempat mereka duduki sejak pagi.

Sementara arus lampau lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan kembali dibuka usai sebelumnya ditutup oleh abdi negara kepolisian.

Ada beberapa tuntutan nan disuarakan oleh pengemudi Jaklingko, seperti transparansi pembagian kuota atas penyerapan pikulan reguler berasosiasi dengan program Jaklingko nan tidak setara dan menghentikan politisasi program Jaklingko nan diduga dilakukan oleh Direksi Transjakarta dengan oknum DPRD DKI nan sekaligus sebagai ketua salah satu operator mitra Jaklingko.

Lalu, mengurangi patokan dari Transjakarta nan merugikan operator dan pramudi, serta mempermudah proses peremajaan kendaraan nan tetap layak operasional.

Koordinator Lapangan aksi, Fahrul Fatah mengatakan tindakan itu dilakukan sebagai corak protes atas diskriminasi nyata nan dilakukan oleh Direksi Transjakarta terhadap beberapa operator mitra program Jaklingko.

"Direksi Transjakarta menganak-emaskan satu operator tertentu, di mana ketua dari operator tersebut adalah sekaligus personil Komisi B DPRD DKI. Entah motifnya apa, namun banyak kesalahan nan selalu ditolerir, kuota penyerapan paling banyak nan diberikan terus menerus dan kemudahan lainnya," kata Fahrul dalam keterangannya.

(lna/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional