Densus 88 Tangkap Keluarga Terduga Teroris di KA Gajayana

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menangkap orang tua terduga teroris di atas kereta api (KA) Gajayana nan berakhir di Stasiun Solo Balapan, Rabu (31/7). Orang tua terduga teroris berinisial MDM (38) nan ditangkap itu merupakan ayah dari terduga teroris berinisial HOK yang ditangkap di Batu.

Menurut polisi, MDM merupakan penduduk Jakarta Selatan.

Saat ditangkap, MDM ada di rangkaian gerbong nomor 5 KA Gajayana. Kereta berangkat dari Stasiun Malang ke Stasiun Gambir, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut informasi, MDM mempunyai hubungan family dengan terduga teroris nan ditangkap di Malang, Jawa Timur.

"Benar kemarin dari Tim Densus 88 telah melakukan penangkapan seseorang nan diduga pelaku teroris berinisial M, letak penangkapan di Stasiun Solo," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Polisi Artanto saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Ia belum menjelaskan perincian soal peralatan nan disita dari MDM. Artanto mengatakan saat ini terus berkoordinasi dengan Densus 88.

"Hanya Densus 88 nan tahu apakah membawa peledak alias tidak, tetap koordinasi dengan Densus," ucapnya.

Dikutip dari Antara, PT KAI mengeluarkan peringatan soal peralatan bawaan menyusul penangkapan terduga teroris itu.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengingatkan penumpang tidak membawa peralatan bawaan nan dilarang seperti binatang, narkotika psikotropika, dan unsur adiktif lainnya.

Kemudian, peralatan lain nan juga tidak boleh dibawa di dalam kereta api, ialah senjata api, senjata tajam, barang nan mudah terbakar alias meledak, barang nan berbau busuk alias amis, barang nan sifatnya dapat mengganggu merusak kesehatan, serta mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.

"Selain itu juga peralatan nan dilarang oleh peraturan perundang-undangan dan peralatan lainnya nan menurut pertimbangan petugas boarding tidak layak diangkut sebagai bagasi lantaran keadaan dan besarnya tidak layak diangkut sebagai bagasi," kata Anne lewat keterangan tertulis.

Ia pun menyatakan KAI terus berkoordinasi dengan pihak mengenai untuk menjamin keselamatan penumpang KAI. Anne mengatakan KAI tidak menoleransi tindakan nan bertentangan dengan hukum.

"KAI selalu mendukung dan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam pemberantasan tindakan terorisme. KAI terus berupaya meningkatkan sistem keamanan, di antaranya melalui penyediaan akomodasi CCTV baik di stasiun maupun di kereta. Selain itu, petugas keamanan KAI juga bakal selalu proaktif menjaga keamanan," ucapnya.

(dmr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional