Densus Sebut 2 Teroris di Jakbar Belajar Rakit Bom dari Medsos

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 07 Agu 2024 21:40 WIB

Densus 88 Antiteror Polri menyebut dua tersangka teroris jaringan ISIS di Jakarta Barat belajar merakit peledak dari media sosial. Ilustrasi. Densus 88 Antiteror Polri menyebut dua tersangka teroris jaringan ISIS di Jakarta Barat belajar merakit peledak dari media sosial. (Fajrian)

Jakarta, CNN Indonesia --

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut dua tersangka teroris jaringan ISIS di Jakarta Barat belajar merakit bom dari media sosial.

Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan jenis bahan peledak nan digunakan kedua pelaku juga berbeda dengan teroris pelajar berinisial HOK nan sebelumnya ditangkap di Malang, Jawa Timur.

"Beda dengan tersangka HOK. Kalau nan ini bahannya berbeda. Kemungkinan besar tutorial alias bahan pembelajarannya juga berbeda," jelasnya dalam konvensi pers di Divisi Humas Polri, Rabu (7/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Aswin mengaku tidak bisa menjelaskan lebih jauh ihwal jenis bahan peledak nan digunakan oleh RJ dan AM lantaran cemas bakal diikuti oleh pelaku teror lainnya.

Di sisi lain, Aswin memastikan sampai saat ini tidak ada peningkatan eskalasi rencana teror menjelang HUT RI ke-79 pada 17 Agustus mendatang.

Ia menegaskan penangkapan tiga tersangka teroris jaringan ISIS nan terjadi di Malang dan Jakarta Barat murni sebagai tindakan pencegahan oleh Densus 88.

"Sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman sampai dengan peringatan 17 Agustus. Dua penangkapan ini tidak mengenai dengan event alias peristiwa nasional nan terjadi," ujarnya.

"Kita tidak memerlukan trigger seperti bakal ada peringatan 17 Agustus bahwa kita kemudian lebih aktif, itu tidak. Densus 88 memang sehari-harinya demikian. Selalu melakukan aktivitas monitoring ini 24 jam sehari," pungkasnya.

Sebelumnya, Densus 88 sempat menangkap HOK (19), di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang, Jawa Timur, Rabu (31/7) malam sekitar pukul 19.15 WIB. HOK disebut sebagai simpatisan Daulah Islamiyah.

HOK nan merupakan pelajar hendak melakukan tindakan teror peledak bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis Triaceton Triperoxide (TATP). Asi teror peledak bunuh diri tersebut hendak dilakukan pada dua rumah ibadah di wilayah Malang.

Terbaru, Densus 88 kembali menangkap dua tersangka teror dari golongan Daulah Islamiyah berinisial RJ dan AM di wilayah Jakarta Barat, pada Selasa (6/8). Dari letak penangkapan, Densus juga menyita bahan peledak hingga senjata airsoft gun.

(tfq/isn)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional