Digugat Pailit, Patra Logistik Dinilai Posisikan Pengadilan Mirip Debt Collector

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa pikulan bahan bakar minyak alias PT Putra Patra Utama—menggugat pailit PT Patra Logistik, anak perusahaan Patra Niaga—yang juga perusahaan di bawah PT Pertamina (Persero). Setelah mendapat gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, perusahaan itu menyodorkan duit untuk bayar separuh utangnya.

Kuasa norma Putra Patra Utama, Tiur Henny Monica, mengatakan langkah Patra Logistik bayar utang di pengadilan sangat tak etis. “Kalau begitu caranya, artinya mereka mau mendudukan pengadilan ini seperti debt collector, dong,” kata Tiur kepada Tempo, Sabtu, 28 September 2024. Menurut Tiur, sebelum PKPU dia sempat gugatan Patra Logistik. Namun teguran itu tak digubris.

Menurut dia, tawaran nan sama—membayar sebagian utang saat persidangan—kembali dilakukan Patra Logistik saat sidang konklusi pada Kamis, 26 September 2024. Patra Logistik mengatakan bakal bayar Rp419 juta—separuh dari total utang tersebut. “Baru kemarin seakan-akan mengakomodir bahwa siap bayar Rp419 juta. Tapi itu hanya ngomong. Karena enggak ditunjukin duitnya, enggak ditunjukin ceknya,” tutur dia.

Ia menjelaskan total utang nan belum dilunasi Patra Logistik senilai Rp528.294.510. Jumlah itu meningkat dari utang awal nan jatuh tempo pada Desember 2023 sebesar Rp290 juta—yang diajukan dalam PKPU. Namun dia mengatakan, pengajuan PKPU berjalan sejak Agustus—September 2024 ini tetap ada tagihan ke Patra Logistik nan terus berjalan.

Dia menjelaskan, tagihan itu terus melangkah lantaran Putra Patra Utama bakal tetap bekerja mengangkut dan mendistribusikan bahan bakar minyak alias BBM milik Patra Logistik. Kontrak jasa pengangkutan BBM dengan Putra Patra Utama berjalan hingga Juni 2025. Saat gugatan ini melangkah Patra Logistik menawarkan bayar sebagian utang sebesar Rp290 juta.

Namun dia menolak menerima duit tersebut. Dia menyatakan ada banyak utang nan kudu dilunasi Patra Logistik selama proses PKPU berjalan di Pengadilan Niaga. “Nah tagihan itu kan terus melangkah lantaran selama proses persidangan dan selama Patra Logistik tidak membayar, pengguna saya bakal tetap mengangkut BBM milik Patra Logistik,” ucap dia.

Putra Patra Utama berdomisili di Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Direktur Utama Zainab Assegaff. Dalam kerja sama dengan Patra Logistik, Patra Putra Utama bekerja mengangkut BBM dan didistribusikan kepada PT Kereta Api Indonesia alias KAI Daop Semarang dan Lahat. Menurut Tiur, kerja sama antara kedua perusahaan itu sudah berjalan sejak tujuh tahun silam.

Ia merincikan kerugian itu di antaranya biaya operasional perusahaan, penyewaan kantor, sewa kandang mobil per tahun, angsuran mobil tangki, gaji, bonus, tunjangan sopir, serta pekerjaan mendistribusikan logistik nan tetap berjalan sesuai perjanjian hingga Juni 2025. Rincian kerugian ini senilai Rp 6.241.500.000.

Iklan

Vice President Business Support and Development Patra Niaga Ika Yuliana, mengatakan Patra Logistik digugat pailit lantaran belum bayar utang nan jatuh tempo sejak November 2023 dan utang nan yang diklaim tahun 2024. “Tapi setiap persidangan kami sudah siap bayar. Cuma PPU belum kasih nomor rekening nan baru lantaran nomor rekening lama biasa kami melakukan pembayaran mati,” kata Ika, melalui sambungan telepon pada Sabtu, 28 September 2024.

Selain itu, Ika berdasar belum bayar utang itu lantaran Putra Patra Utama tak mau menerima duit tunai. Dia menyatakan setiap persidangan Patra Logistik selalu membawa duit tunai. Ika menjelaskan isi gugatan PKPU nan diajukan Putra Patra Utama sebesar Rp274 juta. Setiap peridangan, kata dia, Patra Logistik kerap membawa duit nan bakal dibayarkan kepada Putra Patra Utama sekitar Rp400 juta. Jumlah itu terhitung mencakup tagihan utang Agustus 2024. “Bahkan sidang kemarin kami sudah membawa cash Rp400 jutaan,” ucap dia.

Patra Logistik merupakan perusahaan pengiriman, penyimpanan alias penimbunan, dan pengaliran BBM kepada pengguna sebelum BBM diisikan ke kapal, mobil tangki, alias perangkat milik pengguna dengan referensi flowmeter. 

Direktur Pemasaran dan Operasi Patra Logistik dijabat oleh Joko Priyambodo, ponakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Perusahaan ini bergerak dalam penyaluran gas alam berupa compressed natural gas (CNG) dan liquefied natural gas (LNG) ke pengguna gas, terutama kepada konsumen nan berada di wilayah belum tersedia prasarana jaringan pipa.

Distribusi gas alam alias BBM ke konsumen menggunakan moda transportasi truk alias isotank. Salah satu rekan upaya untuk melayani pengantaran BBM dan gas adalah Putra Patra Utama, nan sekarang tak bayar utang sejak November 2023 senilai separuh miliar rupiah.

Pilihan Editor: Patra Logistik Digugat Pailit Tak Bayar Utang Rp528 Juta

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis