Direktur Pengelola RS Diduga Curangi PPDB SMA di Yogyakarta

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Direktur sebuah perusahaan pengelola rumah sakit diduga melakukan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Kota Yogyakarta.

Dugaan kecurangan itu dilaporkan lewat Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta alias DIY. Laporan disampaikan oleh sejumlah orang tua siswa peserta PPDB SMA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala ORI DIY, Budhi Masturi mengatakan dugaan praktik kecurangan itu dilakukan terlapor nan mendaftarkan anaknya, lulusan SMPN 5 Yogyakarta melalui jalur zonasi ke SMAN 3 Yogyakarta dengan langkah menumpang KK.

Dua sekolah itu sama-sama masuk dalam wilayah Kelurahan Kotabaru, Kemantren alias Kecamatan Gondokusuman.

Budhi menyebut sang anak dititipkan ke dalam KK domisili wilayah sekitar Stadion Kridosono, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta. Padahal, alamat mereka berasas pengusutan oleh ORI DIY, diketahui berada di Jalan Kaliurang, Sleman.

"Anak (terlapor) itu pakai KK selatan Kridosono, jadi dengan SMAN 3 masuk (ketentuan jalur zonasi). KK ini bukan KK orang tuanya, dan anak itu dimasukkan ke KK itu," kata Budhi di kantornya, Sleman, DIY, Rabu (3/7).

Budhi menambahkan, hasil verifikasi lapangan juga mendapati KK nan dipakai mendaftar calon siswa tersebut diterbitkan pada 2023 silam.

Tak hanya sekadar numpang KK, kata Budhi, terlapor juga menyertakan arsip perwalian. Dalam perihal ini, wali juga tak mempunyai hubungan family dengan terlapor. Temuan ini telah diverifikasi dengan mencocokan nama wali tertera pada raport dan piagam SMP sang anak.

Surat perwalian nan dibuat lewat notaris itu dugaannya dipakai demi menyiasati patokan famili nan diatur dalam petunjuk teknis (juknis) PPDB jalur zonasi radius tahun ini.

"Jadi seakan-akan pemilik KK-nya adalah walinya dia (anak terlapor). Maka kemudian dia diterima di jalur zonasi," ujarnya.

Budhi menyebut kasus itu sempat menjadi perbincangan di kalangan orang tua peserta PPDB hingga akhirnya mereka melapor ke ORI DIY.

Pihaknya bakal segera menyusun konklusi soal temuan pemantauan PPDB itu. ORI DIY juga bakal mengkonfirmasi langsung ke pihak SMA, memastikan apakah kasus ini terjadi akibat kesengajaan alias murni ketidakcermatan.

"Diduga kuat, ini praktik fraud (kecurangan). Tidak menutup kemungkinan alias besar kemungkinan, kita bakal menyarankan dianulir lantaran indikasi fraud-nya sangat kuat," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya bakal mendalami temuan ini dan mengonfirmasi langsung ke pihak-pihak terkait.

"Kita lihat dulu, dari sisi izin apakah ada nan dilanggar alias tidak, alias apakah ada kelemahan pada juknis kita itu bakal kita kaji lebih jauh," kata Didik saat dihubungi.

(kum/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional