Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo mengecam kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO (16) oleh personil Polrestabes Semarang Bripka R hingga tewas.
Rudianto mendesak Mabes Polri turun tangan mengusut kasus ini agar transparan dan tidak menimbulkan syak wasangka publik.
"Khususnya bagian Propam untuk tidak lagi melindungi personil polri nan terbukti dan nyata menyalahgunakan kewenangan alias senjata nan mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang," kata Rudianto saat dihubungi, Selasa, (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan tersebut kudu diadili, diberhentikan dan diadili, jangan ada lagi coba-coba untuk melindungi anggota," sambungnya.
Rudianto mendesak Mabes Polri melakukan pertimbangan terhadap siapapun nan terlibat dan mencoba menutupi kasus penembakan ini.
Termasuk, kata dia, Mabes Polri kudu berani mengevaluasi Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar nan bertanggungjawab atas tindakan anak buahnya.
"Iya siapapun, makanya sudahi perlindungan-perlindungan kepada personil Polri nan terbukti menyalahgunakan tugas, kegunaan dan kewenangannya," ujar dia.
"Termasuk jika memang ada keterlibatan pimpinannya misalkan," imbuhnya.
Di sisi lain, Rudianto menilai kejadian ini semestinya dapat menjadi momentum bagi pihak kepolisian dalam melakukan pembenahan lembaga mereka.
Terlebih, Rudianto mengatakan kasus penembakan nan dilakukan oleh personil kepolisian sedang menjadi sorotan publik.
"Kalau kejadian ini dibiarkan tidak ada langkah tegas, tidak ada langkah lugas dari ketua maka kejadian serupa pasti bakal terjadi ke depan," tutur dia.
Sebelumnya, Bripka R menembak hingga tewas pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO (16). Selain tewasnya GRO, ada dua rekannya nan mengalami luka.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyatakan Bripka R melepaskan tembakan saat hendak membubarkan tawuran.
Di sisi lain Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, mengatakan Gamma dan dua siswa lainnya nan terluka merupakan personil Paskibra dan selama ini belum pernah ada catatan terlibat tawuran.
(mab/fra)
[Gambas:Video CNN]