DPR Minta PPATK Juga Bongkar Eksekutif-Yudikatif Main Judi Online

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 26 Jun 2024 13:04 WIB

Komisi III DPR menyebut PPATK tak bisa hanya mengungkap legislatif nan bermain gambling online. PPATK juga kudu mengungkap pejabat pelaksana dan yudikatif. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil meminta Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana turut mengungkap personil lembaga pelaksana dan yudikatif nan bermain judi online.

Nasir menilai tidak setara jika PPATK hanya membongkar personil legislatif nan bermain gambling online. Ia juga meminta PPATK membongkar perputaran duit mengenai gambling online di kedua lembaga tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Eksekutif yudikatif juga perlu disampaikan. Saya enggak setuju juga jika hanya legislatif. Bagaimana perputaran di sana, di eksekutif, yudikatif?" kata Nasir dalam rapat kerja Komisi III dengan PPATK di Kompleks Parlemen, Jakarta Rabu (26/6).

"Jangan-jangan sudah merambah semua cabang-cabang kekuasaan," sambungnya.

Anggota Komisi III Fraksi Golkar Supriansa setuju dengan permintaan Nasir. Menurutnya, PPATK perlu mengungkap praktik gambling online di semua level kekuasaan agar bisa menyelesaikan masalah gambling online secara tuntas.

"Karena kita beriktikad untuk membongkar kemungkinan-kemungkinan siapa nan terlibat dalam gambling online ini," ujar dia.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana sebelumnya mengungkap ada lebih dari 1.000 orang di DPR dan DPRD terlibat gambling online. Mereka termasuk personil majelis hingga pegawai kesetjenan.

Ivan juga menjelaskan dari jumlah itu, nomor transaksi mencapai 63.000 dengan jumlah transaksi mencapai Rp25 miliar.

"Angka rupiahnya nyaris 25 miliar di masing-masing. Ya, transaksi di antara mereka dari ratusan sampai miliaran, sampai ada satu orang sekian miliar. Agregat secara keseluruhan. Itu deposit, deposit. Jadi jika dilihat dari perputarannya sampai ratusan miliar," jelas Ivan.

(mab/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional