DPR Tidak Ikut Gunakan Mobil Maung Pindad: Harganya Mahal

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun, menyebut DPR tidak ikut menggunakan mobil Maung keluaran PT Pindad sebagai kendaraan dinas sehari-hari alias menggunakannya sebagai kendaraan operasional. Ia berkelakar, Maung Pindad mempunyai nilai nan mahal, sehingga susah untuk dapat dijadikan kendaraan dinas DPR.

“Pasti kan mahal, wong anti peluru, pak,” ucap Misbakhun, Rabu 29 Oktober 2024 di Aula Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

Ketika ditanya soal anggaran pembelian kendaraan dinas untuk para menteri tersebut, Misbakhun tidak menjawab. Menurutnya, persoalan anggaran pembelian Maung Pindad merupakan kewenangan dari Kementerian Keuangan. “Standardisasi pembelian, nilai dan sebagainya itu sepenuhnya ditentukan Direktorat Jenderal Anggaran. Jadi kapan menteri pakai apa pakai apa itu (kendaraan dinas), sepenuhnya adalah kewenangan itu (Ditjen Anggaran). Satuan nilai itu nan menentukan Kementerian Keuangan,” kata Misbakhun.

Menurut Misbakhun, jika ada petunjuk langsung dari Presiden Prabowo Subianto soal penggunaan Maung Pindad sebagai kendaraan dinas menteri, tentunya perihal itu bakal dijalankan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan. Apalagi dia menilai, kualitas dari kendaraan tersebut juga cukup mumpuni. “Kalau presiden memerintahkan, saya percaya Menteri Keuangan bakal menjalankan. Kalau presidennya memerintahkan, tinggal itu (dijalankan),” ujarnya.

Iklan

Misbakhun menilai, penggunaan Maung Pindad juga bisa dilihat sebagai corak rasa cinta terhadap tanah air lewat penggunaan produk dalam negeri. Apalagi, perihal itu sudah dicontohkan langsung Prabowo dengan menggunakan Pindad MV3 Garuda Limousine pada aktivitas pelantikan dirinya dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, serta selama aktivitas semi militer di Magelang pada 25-27 Oktober 2024.

Mobil Maung dirancang salah satu guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sigit Puji Santosa nan juga menjabat sebagai Direktur PT Pindad. Mobil ini diklaim sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri 70 persen. Sedangkan 30 persen komponennya berasal dari produsen Korea Selatan, SsangYong dan mobil pabrikan Jerman ialah Mercedes-Benz.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis