DPR Ungkap Kasus Selingkuh Antar Hakim di Bali, Kecewa Dicueki MA

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 13 Jun 2024 12:45 WIB

Saat rapat dengar pendapat dengan MA, Komisi III DPR mengungkapkan laporan pengadil selingkuh di Bali nan tak digubris. Ilustrasi DPR ungkap kasus perselingkuhan pengadil saat RDP dengan Sekretaris MA. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi III DPR, I Wayan Sudirta mengungkap kasus perselingkuhan nan melibatkan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali dengan sesama hakim hingga berujung perceraian.

Kasus itu disampaikan Wayan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) di Komisi III DPR, Rabu (13/6). Wayan mengaku semula tak mau membuka kasus itu ke publik.

Namun, dia kecewa lantaran laporannya ke Dirjen Peradilan dan Sekretaris MA tak gubris. Selain itu, Wayan mengaku juga terus didesak masyarakat untuk membantu penyelesaian kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, komunikasi selama ini setidaknya untuk pribadi saya, macet-cet luar biasa. Macet cet luar biasa. Tidak menghubungi sekretaris, apalagi Dirjen Peradilan Umum. Padahal kasusnya mendesak," kata Wayah.

"Misalnya, kami dari dapil Bali, tiba-tiba ada ketua pengadilan negeri bermain wanita nan dimainkan itu hakim. Sampai bercerai," imbuhnya.

Menurut Wayan, Sekretaris MA mestinya tidak kaget lantaran saat ini kasusnya sedang ditangani. Dia memuji MA lantaran terus memperbaiki pengawasan para hakimnya. Namun, menurut Wayan, pengawasan itu belum menyentuh ke para pengadil level bawah alias daerah.

"Saya puji kemajuan MA nan luar biasa. Satu dua ada catatan untuk MA. tapi gimana pengawasannya untuk hakim-hakim di bawahnya?" Kata legislator PDIP itu.

Wayan pun menantang MA untuk menjatuhkan hukuman tegas kepada Ketua PN Denpasar nan terjerat kasus tersebut. Dia merasa tak elok mengungkap kasus dari wilayah pemilihannya sendiri.

Namun, Wayan mengaku terus didesak masyarakat. Sebab, kasus 'main perempuan' apalagi dilakukan seorang pengadil dirasa tak patut.

"Masyarakat terus mengadu ke kami. Kok nggak ada tindakan. Dan itu bukan sekali kejadian. Dan itu orang penting. Sebenarnya nggak lezat sebagai dapil Bali bicara Bali tentang itu. Tapi lantaran tekanan masyarakat saya kudu bicara. Itu nan main perempuan," katanya.

(thr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional