CNN Indonesia
Kamis, 24 Okt 2024 12:31 WIB
Medan, CNN Indonesia --
Dua petugas atau rescuer Kantor SAR Medan ditemukan meninggal bumi setelah sempat dicari selama delapan hari. Perahu nan dinaiki kedua korban terbalik dan terseret arus Sungai Solok, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) saat menjalankan tugas pencarian korban hanyut.
Kepala Kantor SAR Medan, Mustari mengatakan kedua korban ialah Tengku Rahmatsyah Putra (36) dan Dodi Prananta (38). Jasad kedua korban telah dievakuasi ke RSUD Karo di Kabanjahe.
"Setelah delapan hari pencarian, dua rescuer Kantor SAR Medan ditemukan dalam keadaan meninggal bumi pada Rabu (23/10/2024). Kami menyampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya dua personil kami," kata Mustari, Kamis (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mustari menyebut pencarian kedua korban sempat terkendala oleh medan nan terjal. Selain itu, arus sungai sangat deras dan banyak sampah di area penyempitan tebing sungai. Sementara pencarian menggunakan drone termal terhalang pepohonan nan rimbun dan kencangnya angin di atas sungai.
"Pencarian difokuskan di bendungan. Tim memandang tanda-tanda keberadaan korban. Lalu tim menemukan jenazah Tengku Rahmatsyah Putra pada pukul 16.15 WIB. Setelah itu tim kembali menemukan jenazah Dodi Prananta. Jarak dengan korban pertama sekitar 50 meter ke arah hulu sungai," jelasnya.
Mustari menjelaskan kronologis kedua rescuer SAR Medan terseret arus sungai. Awalnya Kantor SAR Medan mendapatkan laporan mengenai korban hanyut Jeplenta Sebayang (35) penduduk Desa Limang, Kecamatan Tiga Binanga di Sungai Solok dari BPBD Kabupaten Karo pada Selasa (15/10) sekitar pukul 15.10 WIB.
"Korban saat itu memancing di sungai tersebut. Namun hingga menjelang malam, korban tak kunjung pulang. Padahal kondisi sungai sungai saat itu sangat deras dan letak sekitar memancing tetap rimba belantara," jelasnya
Setelah mendapatkan laporan, pada Rabu (16/10), Kantor SAR Medan mengirimkan tim pencari berjumlah enam orang masing-masing Tengku Rahmatsyah Putra, Dodi Prananta, Robi Daniel, Rocky Manik, Hermanto, dan Jery Novanda.
"Petugas pun melakukan penyisiran di sungai dengan menggunakan perahu. Ketika proses pencarian memasuki ceruk sungai nan menyempit dengan arus nan sangat deras, terdapat sebuah kayu besar melintang. Perahu rafting menabrak kayu tersebut tak terkendali dan akhirnya terbalik," urainya.
Akibatnya, keenam penumpang rafting terlempar dan hanyut terbawa arus sungai. Empat orang lainnya sukses diselamatkan. Sedangkan Tengku Rahmatsyah Putra dan Dodi Prananta belum ditemukan.
Selanjutnya pada Sabtu (19/10) sore sekitar pukul 17.30 WIB, tim SAR sukses menemukan korban hanyut Jeplenta Sebayang dalam keadaan meninggal dunia.
"Ratusan petugas SAR campuran dibantu penduduk setempat melakukan pencarian Tengku Rahmatsyah Putra dan Dodi Prananta. Hingga akhirnya keduanya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Kedua korban dievakuasi ke rumah sakit. Setelah itu jasad keduanya diserahkan kepada pihak keluarga," bebernya.
(fnr/DAL)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.