TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengatakan kementeriannya mendapat pagu anggaran sebesar Rp 45,42 triliun di tahun 2024. Namun, hingga 1 November 2024, serapan alias realisasi anggaran tersebut baru sebesar Rp 28,01 triliun alias 61,67 persen. Sementara sasaran nan ditetapkan hingga 31 Oktober sebesar Rp 32,39 triliun, sehingga ada deviasi negatif sebesar Rp4,38 triliun.
Lebih rinci, dia mengatakan pagu anggaran awal untuk Kemenhub sebesar Rp 38,6 triliun. Anggaran ini kemudian bertambah Rp6,82 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp 45,42 triliun. Namun, terdapat automatic adjustment sebesar Rp1,27 triliun, sehingga anggaran akhir menjadi Rp44,15 triliun. "Realisasi berasas sumber biaya untuk rupiah murni sebesar 67,30 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak alias PNBP sebesar 59,20 persen, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar 44,30 persen, Badan Layanan Umum sebesar 70 persen, dan Pinjaman Hibah Luar Negeri sebesar 74,59 persen," katanya dalam rapat kerja berbareng Komisi V di Kompleks Parlemen, Rabu, 6 November 2024.
Selain itu, Dudy juga mencatat realisasi anggarannya berasas jenis belanja, di antaranya shopping pegawai sebesar 88,07 persen, shopping peralatan sebesar 62,41 persen, dan shopping modal sebesar 55,55 persen.
Karena realisasi nan ada tetap di nomor 61,67 persen, Dudy berujar bakal melakukan percepatan penyerapan anggaran kementeriannya hingga akhir 2024. Salah satu langkahnya adalah melakukan percepatan penyelenggaraan program, kegiatan, alias proyek nan saat ini tengah berjalan. "Setiap proses penyelenggaraan anggaran dapat tercapai sesuai dengan rencana dan ketentuan nan berlaku," tuturnya.
Artikel ini terbit di bawah titel Dudy Purwagandhi Sebut Serapan Anggaran Kementerian Perhubungan pada 2024 Baru 61,67 Persen