Edy Sentil Bobby soal Pengadaan Bus Listrik di Medan: Masih Ribut

Sedang Trending 2 jam yang lalu

tim | CNN Indonesia

Rabu, 06 Nov 2024 22:30 WIB

Menurut Edy Rahmayadi, penyerahan bus listrik di Kota Medan itu tak melibatkan dirinya saat menjadi Gubernur Sumut periode 2018-2023. Cagub Sumut Nomor Urut 2 di Pilgub 2024, Edy Rahmayadi. (CNN Indonesia/ Farida)

Medan, CNN Indonesia --

Calon Gubernur Sumut Nomor Urut 2, Edy Rahmayadi menyentil pengadaan bus listrik di Kota Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution. Menurut Edy, pengadaan bus listrik tersebut tetap menyisakan masalah lantaran tidak melalui kajian.

"Saya tahu ada 9 bus listrik di Medan ini. Harusnya penyerahannya dari Jakarta itu gubernur nan diajak di situ," ujar Edy Rahmayadi dalam debat kedua Pilgub Sumut 2024 nan digelar di Hotel Santika Medan, Rabu (6/11).

Menurut Edy Rahmayadi, penyerahan bus listrik itu tak melibatkan dirinya saat menjadi Gubernur Sumut periode 2018-2023. Bahkan pada akhirnya masalah pengadaan bus listrik itu malah menimbulkan keributan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari gubernur diserahkan ke wali kota dan ditentukan ada kerjasama nan kudu diselesaikan. Dan pada akhirnya menjadi suatu keributan dan kendaraan itu sampai sekarang belum terselesaikan. Masih ribut," tegas Edy.

Edy menyebut bus listrik nan saat ini beroperasional di Kota Medan hanya 20 persen nan menggunakannya namalain sunyi peminat. Sebab, lebih sigap menggunakan kendaraan lainnya dibanding bus listrik.

"Yang kedua, kendaraan listrik nan disebut situ (Bobby ) adalah dari Johor. Tapi hanya 20 persen orang nan menggunakan kendaraan tersebut lantaran lebih sigap menggunakan kendaraan nan lain daripada bus listrik tersebut," terangnya.

Oleh lantaran itu, pengadaan bus listrik, tambah Edy, sebenarnya kudu melalui kajian lebih lanjut, bukan sekedar pengadaan saja. Selain itu, prasarana jalan di Kota Medan juga tetap banyak nan rusak sehingga tidak mendukung operasional bus listrik.

"Ini perlu kajian bukan hanya sekedar mengadakan kendaraan semua bisa kita lakukan. Jalan nan rusak tetap di lingkup Kota Medan. Karena bus listrik hanya berputar di Medan," terang Edy.

"Kota Medan tetap perlu perbaikan jalan. Itulah nan kudu diselesaikan ke depan. Jadi semua dengarkan jika gubernur bupati dan walikota. Gubernur adalah pusat di daerah," tambahnya.

(fnr/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional