Ekonom Prediksi Utang Pemerintahan Prabowo bisa Tembus Rp 12,8 Ribu Triliun dalam Lima Tahun

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, memprediksi utang pemerintah Indonesia bakal menembus Rp 12.893,96 triliun dalam lima tahun mendatang alias di era Presiden Prabowo Subianto. Perkiraan tersebut sejalan dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook jenis Oktober 2024.

Awalil menerangkan, utang pemerintah bakal terus meningkat secara nominal akibat dari pendapatan dan shopping dalam APBN selalu defisit. Defisit berfaedah pendapatan lebih sedikit dari belanja, otomatis kudu berutang. “Tahun 2029 berfaedah dalam proyeksi IMF kita bakal punya utang kurang lebih Rp 12.900 triliun,” ujarnya dalam webinar Proyeksi IMF: Ekonomi Indonesia Tidak Kinclong, dikutip Rabu, 30 Oktober 2024.

Utang lama pun tidak bisa dibayar dengan pendapatan, lantaran selama ini seluruh pendapatan apalagi tidak cukup. Karenanya utang dilunasi dengan pinjaman baru akibat defisit nan melebar. Di awal pemerintahan Prabowo-Gibran tahun depan, shopping negara ditargetkan Rp 3.621,3 triliun sementara pendapatan negara Rp 3.005,1 triliun. Dengan demikian, defisit alias selisih kekurangan APBN ditetapkan sebesar Rp 616,2 triliun. Defisit bakal dibiayai dengan menarik utang baru, sehingga secara nominal pinjaman pemerintah bakal naik. 

IMF memproyeksikan rata-rata rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto alias PDB pada lima tahun pemerintahan Prabowo di kisaran 40 persen. Namun pada 2029 sedikit turun menjadi 39,57 persen. Awalil menduga ini sebagai sinyal persuasif kepada pemerintah agar disiplin mengelola anggaran sehingga defisit bisa terkendali meski utang tetap naik secara nominal. Awalil mengatakan itu merupakan proyeksi normal, lantaran bisa jadi ada aspek eksternal shock nan mungkin mengerek rasio utang seperti pandemi nan terjadi di era Presiden Jokowi.

Iklan

Selain itu, Bright Institute menduga hitungan IMF belum memasukkan proyeksi atas kemungkinan pemerintah Prabowo bakal menambah shopping secara cukup signifikan. Peningkatan shopping kelak hanya bakal terlihat jika ada APBN Perubahan (APBNP). "Kita belum tahu, selain kelak ada APBNP," kata dia. 

Laporan Kinerja APBN nan dikeluarkan Kementerian Keuangan pada akhir September mencatat utang telah menembus Rp 8.641 triliun. Tahun depan, pemerintah berencana menambah utang lagi Rp 775 triliun. Selain itu, APBN juga menanggung beban kembang utang sekitar Rp 552 triliun dan utang jatuh tempo Rp 800 triliun nan dibayarkan tiap tahun sejak 2025-2027.

Pilihan Editor: Ekonom Nilai Kasus Sritex Cerminan Kondisi Industri Tekstil

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis