Ekshumasi Jenazah Afif Maulana Selesai, Hasilnya Keluar 5 Minggu Lagi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Padang, CNN Indonesia --

Proses ekshumasi dan autopsi kedua jenazah Afif Maulana sudah selesai dilakukan Kamis (8/8) sore. Tim master forensik nan melakukan ekshumasi menyebut hasilnya diperkirakan baru bisa diketahui lima minggu lagi.

"Kapan bakal bisa menyelesaikan hasilnya? Perhitungan terbaik kami adalah 4 sampai 5 minggu ke depan," kata Ketua Tim Dokter, Ade Firmansyah Sugiharto kepada wartawan di RSUP DR.Muhammad Djamil Padang.

Menurutnya, waktu nan relatif lama tersebut diperlukan agar hasil nan diperoleh dari hasil pemeriksaan tersebut betul-betul bisa dipertanggungjawabkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ade, dari ekshumasi ini pihaknya telah mengumpulkan 19 sampel dalam corak jaringan keras dan jaringan lunak. Ke-19 sampel tersebut akan dikirimkan ke tiga laboratorium berbeda untuk pemeriksaan hispatologi dan pemeriksaan diatom.

Histopatologi adalah salah satu pelayanan pemeriksaan laboratorium Patologi Anatomi dari sampel berupa jaringan operasi/biopsi, kerokan. Pemeriksaan ini berfaedah untuk memandang perubahan morfologi sel dari jaringan dengan metode paraffin

Sedangkan pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan nan dapat dipercaya untuk menegakkan diagonis kematian pada korban nan diduga tenggelam.

"Saat ini kami sudah mengumpulkan 19 sampel, ialah 3 sampel dalam corak jaringan keras ialah tulang dan 16 sampel jaringan lunak," katanya.

"Untuk pemeriksaan Histopatologi ini, kami bakal kirimkan untuk diproses menjadi slide pemeriksaan di Laboratorium Patalogi Anatomik FKUI RSCM, dan untuk pemeriksaan diatom bakal ada dua tempat nan bakal kami kirim sampelnya, ialah Puslabfor Mabes Polri dan Laboratorium Forensik Universitas Airlangga Surabaya," tambah dia.

Ade beralasan, pemilihan tiga tempat tersebut lantaran diyakini bisa menangani sampel-sampel seperti itu.

"Kami memilih tiga tempat tersebut lantaran meyakini bisa menangani sampel-sampel demikian, sehingga bakal memberikan hasil nan valid," jelasnya.

Proses pemeriksaan ekshumasi sendiri berjalan sejak pukul 9.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB di Rumah Sakit Dokter Muhammad Djamil Padang.

Sebelum otopsi, petugas membongkar kembali makam Afif Maulana nan terletak di Tanah Sirah, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat. Ekshumasi dilakukan tim master forensik dari kalangan akademisi dan Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia.

Kapolda Sumbar buka suara

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono mengaku tak mau menduga-duga hasil ekshumasi bakal berbeda dengan hasil otopsi nan sebelumnya dilakukan internal Polri.

"Kami informasikan, Polri dalam ini Polda Sumbar, unik interogator Polresta Padang dibantu Ditreskrimum sampai saat ini melaksanakan penyelidikan secara profesional. Apakah kelak hasilnya berbeda? Kami tidak mau menduga-duga. Kita serahkan ke ahlinya," kata Suharyono kepada wartawan di letak makam.

Kapolda mengatakan untuk tahap pertama ekshumasi hari ini melangkah dengan lancar, sesuai rencana.

"Kita serahkan saja pada ahlinya. Semua nan menangani adalah master forensik nan sudah profesional, nan sudah puluhan tahun melakukan pekerjaan seperti ini," katanya.

Ia menyatakan, ekshumasi adalah perihal nan wajar dalam penanganan sebuah perkara, guna memastikan gimana proses norma ini tetap berjalan

"Masalah ekshumasi, perihal wajar. Dan kami yakini, kami tetap tegak lurus, kami tidak merekayasa, kami bakal ahli menangani perihal ini. Termasuk penangan ekshumasi nan melangkah ini, itu bagian dari ahli pekerjaan bahwa memang kami kudu mengikuti prosedur dari beragam pihak akhirnya mengharapkan hari ini dilaksanakan ekshumasi," katanya lagi.

Afif Maulana ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6). Pada saat itu diketahui polisi sedang membubarkan upaya tawuran antar geng di wilayah itu.

Namun Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal bumi lantaran disiksa personil Sabhara Polda Sumbar nan sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.

Buntut peristiwa ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan tim dari Mabes Polri untuk ikut mengecek pengusutan kasus dugaan penganiayaan oleh personil Polda Sumatera Barat terhadap siswa Afif hingga tewas

(ned/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional