TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau gedung apartemen di area Depok hingga Manggarai. Dua menteri Presiden Prabowo Subianto tersebut mengecek akomodasi perumahan milik BUMN seusai melakukan pencoblosan pemilihan kepala daerah.
Dua letak nan ditinjau Erick Thohir dan Maruarar Sirait merupakan kediaman dengan konsep terintegrasi dengan transportasi publik atau transit oriented development (TOD). Kunjungan pertama di apartemen Samesta Mahata Margonda, Depok. Perumahan ini merupakan aset milik Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas).
Maruarar Sirait mengatakan peninjauan dilakukan memetakan masalah dan kesempatan dan support nan ada. Khususnya untuk menyukseskan program 3 juta rumah nan digagas Presiden Prabowo. Ada beberapa temuan dari kunjungan mereka, seperti di Apartemen Samesta Mahata Margonda nan dibangun untuk tiga golongan masyarakat, ialah bawah, menengah, dan atas.
Namun tingkat keterisian untuk segmen kelas menengah atas tetap kurang, sedangkan kelas bawah penuh. “Jadi krusial sekali ketepatan membaca market, rupanya market di sini nan paling diminati nan bawah,” kata dia di Depok, Rabu, 27 November 2024.
Selain itu, tetap ada akomodasi nan perlu perbaikan seperti misalnya lift nan tetap bermasalah. Menurut Maruarar Sirait, kekurangan tersebut perlu segera diperbaiki. Masalah lain adalah area komersial di apartemen tetap banyak nan kosong. Fasilitas ini, menurut dia, krusial agar masyarakat nan menghuni apartemen tak perlu keluar untuk berbelanja kebutuhan.
Hunian berkonsep TOD lain nan dikunjungi adalah apartemen Samesta Mahata Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Ke depan, peninjauan bakal terus dilakukan di beberapa titik. Pemerintah perlu memandang masalah dan kesiapan, serta kesempatan perumahan rakyat. Karena menurut dia ada banyak tanah negara nan tak dimaksimalkan dan ditata selama ini. “Banyak nan sudah dihuni apalagi kadang kumuh. Tentu kita kudu cari solusi untuk menyelesaikan masalah nan ada,” kata dia.
Erick Thohir mengatakan pemerintah sudah membangun sembilan kediaman berkonsep TOD. Jumlah tersebut, menurut dia, belum cukup, sehingga ke depan perlu support seperti kemudahan regulasi. “Kalau regulasinya dimudahkan, ini bakal sangat memudahkan mimpi bapak Presiden untuk membikin terobosan banyaknya perumahan buat rakyat,” ujarnya.