ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNN Indonesia --
Mahasiswi bernama Marisa Putri (21) jadi tersangka usai menabrak seorang ibu rumah tangga berjulukan Renti (43) hingga tewas sepulang dugem bersama teman-temannya.
Saat diinterogasi dia pun membikin sejumlah pengakuan nan mencegangkan. Berikut fakta-fakta pengakuan Marisa dikutip detik.com:
Di bawah pengaruh alkohol dan narkoba
Marisa mengaku saat kejadian dia sedang tak sadar lantaran pengaruh minuman keras dan narkoba sepulang dugem berbareng teman-temannya. Tak hanya saat kejadian tabrakan tersebut, dia apalagi mengaku tetap belum sadar betul saat diperiksa polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu saya lagi syok, panik, saya tidak sadar, ngeblur. Saat diperiksa saya tetap belum normal, siang itu saja saat diperiksa pusing dan belum sepenuhnya sadar," kata Marisa di Mapolresta, Senin (5/8).
Alasan tak sadar itu pula nan membikin Marisa memberikan keterangan berbeda-beda saat pertama kali diamankan polisi.
"Saya waktu itu belum sadar, saya takut. Jadi saya hanya menyampaikan apa nan ada di pikiran saya, saya berpikir tidak ada jalan keluar. Saya tidak mau masalah saya ada orang lain terbawa, tapi saya rasa semua butuh keterbukaan agar semua clear. Ya sudah jika mau ketangkap tidak apa-apa," kata Marisa.
Tak sadar seret korban
Pengakuan lain, Marisa nekat pulang dari room Karaoke KTV Sago di Hotel Furaya lantaran merasa sudah separuh sadar. Namun tiba-tiba dia merasa linglung dan lenyap ingatan saat di Jalan Nangka. Ia mengaku tak menyadari telah menabrak orang hingga menyeret korban di jalan raya.
"Dari Furaya itu saya keluar separuh sadar, lenyap ingatan itu waktu di Jalan Nangka. Saya enggak sadar (ada orang terseret), apalagi saat nabrak itu saya enggak ada ngerasa nabrak jika enggak diingatkan ojol," katanya.
HP tereset
Marisa juga mengaku tak menyangka korban seketika tewas di lokasi. Hal itu membuatnya panik dan berupaya menghubungi teman-temannya. Namun saat itu HP nya tak dapat digunakan lantaran tereset.
"Saya enggak nyangka korban meninggal. Itu Hp ke reset, saya enggak bisa telephone siapa-siapa lantaran panik dan sudah 3 jam-an baru bisa masuk lagi ke Hp, hubungin kawan saya," kata Marisa.
Hobi mabuk dan pakai narkoba
Mahasiswa tersebut juga mengaku memang kegemaran minum-minuman keras dan mengonsumsi narkoba jenis ekstasi saat dugem tersebut.
"Saya sebenarnya enggak suka ngobat, jadi waktu itu kawan saya ngajak ke sana, terus 'makanlah dikit' katanya. Aku jawab enggak mau dan mau enggak mau saya makan dikit, saya sama teman. Kondisi gelap, jadi saya enggak perhatiin mereka makan alias tidak," katanya.
Di dalam room karaoke tersebut, Marisa mengaku jenuh dan memutuskan untuk pulang lebih dulu dan meninggalkan lima temannya berinisial O, G, T, R dan V.
"Saya itu sudah muak di sana, makanya saya pulang. Sama kawan saya diantar ke bawah, di situ ada O, G, T itu temenan. Ada R dan wanita satu lagi saya tidak tahu," kata wanita asal Kebun Durian, Kampar tersebut.
Ia juga mengaku minum miras hingga lima gelas lebih dan sudah terbiasa minum alkohol.
"Saya minum jika 5 (gelas) lebih. Saya biasa alkohol saja, jika alkohol saja saya kontrol. Seminggu sekali biasanya di AW dan HW gabung sama kawan main, mereka enggak kuliah, kawan sebaya kami," tegas Marisa.
Ganti urine dengan air
Marisa juga sempat menukar urinenya dengan air untuk mengelabui polisi saat dites. Polisi pun mencurigai mahasiswi tersebut.
"Saat kejadian, lantaran mencurigakan kami minta cek urine. Itu sempat diganti dengan air," kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin, Senin (5/8).
Alhasil, dia pun diminta untuk melakukan pengecekan urine ulang dan baru didapati tersangka positif narkoba.
"Yang kedua baru hasil urine positif. Kami memandang kondisi pelaku ini separuh sadar setelah diamankan di lokasi," imbuh Alvin.
(tim/isn)
[Gambas:Video CNN]