Fakta soal Seleksi 5 Anggota BPK Terpilih: Dipilih Secara Aklamasi, Mayoritas Politikus, hingga Diduga Ada Dukungan Pengusaha Besar

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat telah mengumumkan lima calon personil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2024-2029 pada Rabu, 4 September 2024.  

Lima nama itu di antaranya Politikus PDIP Daniel Lumban Tobing, auditor BPK Akhsanul Khaq, Politikus Golkar Bobby Adhityo Rizaldi, Irjen Kemhan Budi Prijono, dan Politikus PKB Fathan. 

Meski demikian, proses pendaftaran hingga pemilihan lima personil BPK terpilih ini menyisakan beragam fakta. Berikut ini rangkuman kebenaran atas pemilihan personil BPK di DPR.

Dipilih Secara Aklamasi di Komisi XI DPR

Wakil Ketua Komisi XI DPR Amir Uskara mengatakan komisinya memilih lima personil BPK terpilih secara aklamasi. “Sudah disampaikan,” kata dia kemarin. 

Sebelumnya, Amir mengatakan saat memilih personil BPK para personil majelis bakal memberikan pandangan atas makalah, paparan, dan langkah menjawab peserta dalam uji kepatutan dan kelayakan. “Kita langsung pemilihan. Biasanya jika tidak ada kesempatan bakal ada voting,” kata dia. 

Sementara itu, Amir mengakui ada unsur politis dalam pemilihan personil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2024-2029. Pada pemilihan tahun ini, DPR mencatat ada 75 peserta nan menjalani fit and proper test alias uji kepantasan dan kepatutan di DPR. 

“Ini kan politis, ya, artinya apapun itu jika sudah pemilihan nan seperti itu pasti aspek politis pasti ada, ini tergantung masing-masing personil menilai,” kata Amir. 

Selain itu, Amir memastikan para peserta nan berasal dari kalangan masyarakat, aktivits, partai politik, dan sebagainya mendapat perlakuan nan sama dalam proses seleksi. Dia menyebut DPR tak membeda-bedakan latar belakang peserta. 

“Saya kira kita sama, kita kasih waktu sama, ruang sama,” kata Amir. 

Iklan

Uji Kelayakan Diikuti 75 Peserta, Hanya Diberi Waktu 30 Menit

Uji kepantasan dan kepatutan alias fit and proper test calon personil BPK di DPR telah berjalan sejak 2 hingga 4 September kemarin. Dalam pelaksanaannya, fit and proper test ini digelar di tiga tempat di Gedung Nusantara I, ialah ruang rapat Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKN), Pansus C, dan Komisi XI DPR. 

DPR mencatat ada 75 calon personil BPK nan menjalani uji seleksi. Saat menjalani fit and proper test itu, para peserta hanya diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan program dan tanya jawab. Dari jumlah itu, 10 menit untuk menjelaskan program dari peserta, 20 menit untuk tanya-jawab sekaligus pendalaman dari personil Komisi XI DPR. 

Anggota Terpilih Diduga Didukung Pengusaha Besar

Politikus Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizal, masuk dalam lima daftar calon personil BPK terpilih periode 2024-2029. Dalam salinan keputusan Komisi XI DPR nan diterima Tempo, Bobby menduduki rangking dua setelah auditor BPK Akhsanul Khaq. 

“Sudah disampaikan,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Amir Uskara saat ditemui di Kompleks Parlemen, pada Rabu, 4 September 2024. 

Dalam laporan Majalah Tempo jenis pekan ini, Bobby mendapat support dari pengusaha besar, ialah Andi Syamsuddin Arsyad namalain Haji isam, pemilik Jhonlin Group. Menurut seorang politikus, pada Jumat, 23 Agustus 2024, Bobby dibawa Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji menemui Isam di rumahnya di area Widya Chandra, Jakarta Selatan. 

Kepada Isam, Sarmuji memperkenalkan Bobby sebagai calon personil BPK. Mereka ditemani orang dekat Isam nan juga politikus NasDem, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda; personil Komisi XI DPR dari Fraksi NasDem, Charles Meikyansyah; dan Politikus Golkar Aditya Moha. 

Baca juga: Koalisi Partai Politik dalam Seleksi Anggota BPK

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis