TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha tak sepakat dengan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi nan menyatakan bahwa rakyat mini tak menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk bermain judi online.
Padahal menurut Pratama, begitu Kominfo memblokir sejumlah situs gambling online secara masif, masyarakat mencari langkah lain untuk tetap bisa mengakses situs gambling online. Salah satunya menggunakan jasa VPN. “Jadi, ungkapan Menkominfo soal masyarakat mini tidak menggunakan jasa VPN, tidak sepenuhnya benar,” kata dia melalui pesan WhatsApp, Kamis, 30 Mei 2024.
Memang benar, pada umumnya masyarakat mengakses internet untuk aktivitas membuka situs berita, media sosial alias hiburan. Kegiatan semacam itu tak mengharuskan penggunanya menggunakan VPN.
Tapi bakal jadi lain cerita saat sejumlah pihak mengetahui langkah menghindari pemblokiran dengan menggunakan VPN misal untuk membuka situs pornografi maupun gambling online nan terlarangan di Indonesia “Terlebih lagi, biasanya operator gambling online juga membagikan tips kepada pelanggannya untuk berlangganan dan menginstal jasa VPN berbayar agar lebih mudah mengakses situs gambling online,” ujar Pratama.
Kondisi itu menurut Pratama diperparah dengan adanya jasa VPN berbayar nan mematok nilai di bawah Rp 100 ribu, guna berlangganan selama setahun. Untuk memberantas gambling online, menurut Pratam memang perlu kerja sama banyak pihak. “Perlu kerja sama dari beragam kementerian dan lembaga untuk melakukan pemblokiran situs, pemblokiran rekening, pencarian transaksi keuangan, serta penangkapan orang nan menjadi operator maupun influencer dari gambling online,” ujar Pratama.
Direktur Eksekutif Information and Communication of Technology Institute Heru Sutadi mengatakan ada juga VPN nan memberi jasa gratis. “Jadi semua kalangan bisa memakai VPN,” ucapnya. Namun, tidak semua pemain gambling online kudu memakai VPN. Ia menjelaskan link ke aplikasi dan situs gambling online justru muncul dari iklan di situs dalam negeri, apalagi ada di pemerintahan.
Iklan
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan saat ini pemerintah berfokus melindungi rakyat mini agar tidak mengakses situs gambling online. Namun belum memprioritaskan penyalahgunaan VPN.
Menurut Budi, rakyat mini tak menggunakan VPN apalagi untuk mengakses gambling online. “Lebih baik kita konsentrasi kepada nan bisa diakses oleh rakyat kecil, nan mengerti VPN kan pasti menengah atas kan,” kata dia dalam konvensi pers daring pada Jumat, 24 Mei 2024.
Meski begitu, Budi mengatakan pemerintah bakal mengambil langkah untuk menangani penyalahgunaan VPN tersebut tapi tidak sekarang. Budi menyebut pembentukan satgas gambling online bakal segera rampung, ialah satu hingga dua pekan depan usai rapat internal lanjutan dia berbareng Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2024.
Satuan tugas bakal dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto sebagai Ketua Satuan Tugas. Sementara, Menkominfo Budi Arie Setiadi bakal menjadi Ketua Bidang Pencegahan dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebagai Ketua Penindakan.
Pilihan editor: Menkominfo Sebut Rakyat Kecil Tidak Memakai VPN, Lebih Mudah Dilindungi dari Judi Online