TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia mencatat telah memberangkatkan 152 golongan terbang alias kloter jemaah haji dengan jumlah jemaah mencapai sedikitnya 57 ribu orang per Ahad, 26 Mei 2024.
"Kami bakal terus memantau secara berkala kelancaran operasional penerbangan haji," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan resminya, Senin, 27 Mei 2024.
Irfan menyatakan maskapai penerbangan nasional itu bakal memaksimalkan kelancaran penerbangan haji. Dia memastikan manajemen mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji melalui penggunaan pesawat nan saat ini dioperasikan untuk penerbangan reguler.
Irfan juga menyampaikan permohonan maaf kepada calon jemaah haji nan mengalami keterlambatan penerbangan. "Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan para calon jemaah haji di beberapa kloter keberangkatan nan mengalami keterlambatan penerbangan," ucapnya.
Salah satu penyebab keterlambatan penerbangan lantaran adanya sejumlah penyesuaian agenda pada kloter keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Irfan menyampaikan bahwa Garuda Indonesia menghargai teguran, peringatan, serta masukan nan telah disampaikan beragam stakeholders pelayanan penerbangan haji, baik dari Kementerian Agama RI, Kementerian Perhubungan RI, maupun pemerintah daerah.
Dia menyampaikan permohonan maaf lantaran tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai buletin nan muncul di publik secara langsung lantaran berupaya untuk meminimalisir polemik berkepanjangan tersebut.
"Oleh karenanya, saat ini kami lebih memfokuskan diri dalam memastikan proses percepatan corective actions melangkah dengan lancar," tuturnya.
Secara rinci, corrective actions nan sedang Garuda Indonesia jalankan di antaranya prosedur inspeksi berlapis terhadap kesiapan armada. Selain itu, peningkatan kegunaan pengawasan turut dikolaborasikan berbareng stakeholders mengenai dalam memastikan program aircraft readiness melangkah optimal.
Dia juga menyebut langkah lain tengah dilakukan, seperti penyediaan armada persediaan pada beragam embarkasi. Pilihan ini ditunjukkan untuk menjaga kelancaran arus keberangkatan calon jemaah haji sesuai dengan waktu keberangkatan nan ditentukan. Di sisi lain, kata dia, program service recovery nan turut melangkah secara konsisten bagi seluruh penumpang calon jemaah haji.
Iklan
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan alias Kemenhub melayangkan surat teguran kepada maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan teguran disampaikan seiring keluhan dan masukan ihwal pelayanan haji 2024.
“Kami meminta agar sejumlah perbaikan segera dilakukan,” kata Budi Karya pada Jumat, 24 Mei 2024, dikutip dari keterangan tertulis.
Surat teguran untuk Garuda Indonesia dikeluarkan Dirjen Perhubungan Udara dengan Nomor AU.402/2/21/DJPU.DKPPU-2024. Surat ini berisi teguran atas pikulan penerbangan haji pada 17 Mei 2024 dan tidak dapat beroperasinya beberapa pesawat terbang untuk pikulan haji 2024, nan dikarenakan persoalan teknis sehingga mengakibatkan terganggunya agenda keberangkatan jamaah haji pada beberapa embarkasi.
Budi Karya meminta Garuda Indonesia memastikan fase keberangkatan jemaah haji sesuai agenda dan memenuhi pemisah waktu 10 Juni 2024. Pertama, dia meminta Indonesia memberikan prioritas utama dalam program nasional pelaksanan pikulan haji 2024. “Kedua, kami meminta Garuda Indonesia segera menyusun rencana mitigasi dan langsung melaporkan langkah percepatan atas pemulihan keterlambatan penerbangan pikulan haji 2024 ke Dirjen Perhubungan Udara,” tuturnya.
Surat teguran Kemenhub juga dilayangkan menyoal kejadian Return To Base (RTB) pesawat Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan GA 1105 jenis Boeing 747-400 registrasi ER-BOS. Pesawat itu digunakan untuk pemberangkatan jemaah haji embarkasi Makassar kloter 5 di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (UPG), menuju Madinah (MED) pada Selasa, 15 Mei 2024.
Budi Karya meminta Garuda Indonesia memastikan kesiapan pesawat, baik operasional maupun perawatannya selama penyelenggaraan penerbangan haji 2024. Termasuk meningkatkan kordinasi nan baik antara Garuda Indonesia dengan pemilik pesawat nan disewa.
“Kami meminta Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat nan agar kejadian serupa tidak terulang kembali pada keberangkatan berikutnya,” kata Budi Karya.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | RIRI RAHAYU
Pilihan editor: Evaluasi Pelaksanaan Mudik Lebaran 2024, Ombudsman: Banyak Bus tidak Ramp Check