Gempa Yogyakarta, Empat Kereta Api sempat Terlambat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menyatakan gempa bumi 5,8 magnitudo nan berpusat di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membikin empat kereta api di Daop 5 Purwokerto mengalami keterlambatan operasi.

Sementara Daop 6 Yogyakarta saat itu, kata Risal, saat itu kudu harus menunggu info lebih lanjut mengenai kondisi kondisi lintas aman. "Pemeriksaan unit jalan rel dan jembatan (JJ ) dan lintasan aman," kata Risal, melalui aplikasi perpesanan pada Rabu, 18 Agustus 2024.

Puluhan rumah, satu sekolah, dan satu pasar rusak akibat gempa bumi nan melanda wilayah Yogyakarta, pada Senin malam, 26 Agustus 2024. Paling banyak rumah rusak berada di Gunung Kidul. Gempa bumi berkekuatan 5,8 Magnitudo terjadi pukul 19.57 WIB berpusat di barat daya Gunung Kidul.

Menjawab antisipasi kereta api menghadapi musibah alam berupa gempa bumi seperti nan diperingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika alias BMKG bahwa terjadi gempa dari area megathrust, Risal mengatakan, persiapan Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api alias Pusdalopka.

Menurut dia, Pusdalopka bakal menginformasikan kepada masinis untuk berakhir di petak jalan lantaran terjadi gempa. Seluruh kereta nan sedang beraksi di wilayah kerja terkena gempa wajib berhenti. "Contoh kemarin di Daop 6 Yogyakarta," ujar dia.

Iklan

Selanjutnya Pusdalopka menginformasikan kepada tim jalan rel dan jembatan (JJ) agar memeriksa kondisi seluruh jalur rel kereta api di wilayah kerja nan terkena gempa. Setelah rel dinyatakan kondusif oleh tim JJ, dan tim tersebut kudu menginformasikan Pusdalopka.

"Selanjutnya tim JJ melaporkan ke Pusdalopka. Apabila kondisi jalur kondusif kereta nan sedang berakhir di petak jalan alias di lintasan diperbolehkan jalan kembali oleh Pusdalopka," ucap Risal.

Pilihan Editor: Dulu Jokowi Kritik E-commerce Asing, Kini Kaesang Diduga Dapat Fasilitas Jet Pribadi Bos Shopee