Gibran Tinjau Pasar Baru Saat Ada Demo RUU Pilkada di Bandung

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bandung, CNN Indonesia --

Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Perdagangan RI nan juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan kunjungan ke wilayah Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/8).

Mereka mendatangi wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Gibran juga berjamu ke Pasar Baru di Kota Bandung.

Sementara itu di satu sisi, di Bandung--seperti juga wilayah lain--saat ini ada tindakan massa menolak rencana DPR mengesahkan revisi UU Pilkada yang tak seutuhnya mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik Gibran maupun Zulhas tak mau berkomentar mengenai polemik revisi UU Pilkada hingga tindakan massa menolak pengesahannya di sejumlah kota Indonesia hari ini.

Di Pasar Baru, mengutip dari detikJabar, Gibran yang tiba sekitar pukul 11.30 berbareng istrinya, Selvi Ananda. Usai berkeliling Pasar Baru, dia hanya tersenyum dan sembari terus melangkah menerobos kerumunan massa tanpa menjawab pertanyaan media mengenai polemik UU Pilkada itu.

Dia kemudian keluar dari Pasar Baru dan langsung masuk ke dalam mobil.

Pun demikian saat berada di Lembang. Mengutip dari detik, baik Gibran maupun Zulkifli Hasan tutup mulut saat ditanya tanggapannya soal rencana pengesahan revisi UU Pilkada dan putusan MK. Keduanya melangkah tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Ditanya berulangkali soal rencana pengesahan revisi UU Pilkada dan putusan MK, Zulhas hanya melempar senyum dan melambaikan tangan. Saat berada di dalam mobil, Zulhas tetap tutup mulut dan hanya melambaikan tangan.

Kunjungan rombongan itu ke Lembang bertepatan dengan pecahnya tindakan unjuk rasa di beragam wilayah menolak rencana pengesahan revisi UU Pilkada dan menuntut DPR RI mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Di Bandung, berdasarkan pantauan, ratusan mahasiswa dan masyarakat memadati Jalan Diponegoro, Kota Bandung nan menjadi letak Gedung Sate hingga DPRD Jabar.

Aksi sempat diwarnai dengan pembakar spanduk-spanduk nan dibawa golongan mahasiswa tersebut. 

Salah seorang peserta aksi, menyebut dia tergabung dalam front rakyat menggugat mengatakan tindakan ini merupakan corak keresahan dan kemarahan terhadap peristiwa revisi RUU Pilkada nan mengabaikan putusan MK.

"Hari ini meluapkan keresahan kemarahan atas apa nan terjadi tak hanya perkara pilkada tapi perihal lain nan dekat keseharian ada di masyarakat," ucap Indra Sulistya.

Menurut dia, saat ini di Indonesia norma dijadikan perangkat untuk merampas dan melanggengkan pelanggaran HAM terhadap masyarakat Indonesia.

"Rezim anti demokrasi, mereka apalagi melecehkan konstitusi. Tidak ada kata lain, lawan," sambung dia.

(tim, csr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional