Golkar: Elektabilitas RK di Jakarta Turun Usai Muncul Anies dan Ahok

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 20 Jun 2024 13:19 WIB

Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut hasil survei belakangan memperlihatkan Ridwan Kamil lebih berkesempatan di Jawa Barat. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut elektabilitas Ridwan Kamil (RK) di DKI Jakarta menurun setelah muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam bursa calon gubernur. (CNNIndonesia/Mundri Winanto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut elektabilitas Ridwan Kamil (RK) di DKI Jakarta menurun setelah muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam bursa calon gubernur.

Doli mengatakan sebenarnya elektabilitas RK lumayan tinggi saat memasang iklan "OTW Jakarta". Namun, elektabilitasnya perlahan menurun lantaran muncul saingan kuat.

"Tetapi begitu nama-nama lain muncul kemudian dicalonkan, didengungkan, muncul nama Anies Baswedan, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, segala macem. Nah ini menurun elektabilitasnya, jika kita memandang survei hari ini," kata Doli di rumah dinas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Rabu (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Golkar telah memberi surat penugasan untuk RK di Pilgub DKI Jakarta dan Jawa Barat. Surat itu diberikan agar RK bisa memetakan kesempatan dalam pemilihan gubernur.

Meski begitu, Doli menyebut survei beberapa waktu belakangan memperlihatkan RK lebih berkesempatan di Jawa Barat.

"Kalau kita lihat hasil survei nan sekarang, kita bandingkan antara Ridwan Kamil di Jawa Barat dengan Ridwan Kamil di Jakarta, itu lebih besar peluangnya di Jawa Barat," ujarnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil muncul di dua bursa calon gubernur. Dia masuk di jejeran calon gubernur Jakarta. Akan tetapi, RK tetap menjadi calon terkuat di Pilgub Jabar.

Gerindra dan PAN mendorong RK untuk ke Jakarta. Bahkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah membawa wacana itu dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan para ketum parpol.

Zulhas menyatakan para ketum-ketum parpol menyetujui usulannya. Namun, Airlangga membantah pernyataan itu.

"Ya tetap dalam pembahasan. Dalam pembahasan," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/6).

(dhf/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional