Golkar Pertimbangkan Jusuf Hamka Jadi Cagub Pilkada Jakarta

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Golkar mempertimbangkan Jusuf Hamka diusung maju sebagai bakal calon gubernur dan/ alias bakal calon wakil gubernur di Pilgub Jakarta 2024.

Kepastian pencalonan Jusuf Hamka sebagai Cabug alias Cawagub nantinya bakal mempertimbangkan perkembangan elektabilitas laki-laki nan dikenal 'Babah Alun' itu.

"Untuk Jakarta, kita telah memberikan Instruksi, kepada Babah Alun, alias pak Jusuf Hamka. Orang katakan, 'Bapak Jalan Tol' ya. Nah, tugas nan diberikan kepada beliau adalah sebagai bakal calon gubernur, dan bakal calon wakil gubernur," ujar Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus dalam konvensi pers di Jakarta, Kamis (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama satu bulan ke depan, kata Lodewijk, tim pemenangan Pilkada Golkar bakal memantau perkembangan survei Pilkada Jakarta.

"Kita bakal lihat perkembangan survei seperti apa. Masih ada waktu satu bulan ini. Kita bakal lihat survei alun seperti apa. Mudah-mudahan kita punya variabel pilihan bagus baik sebagai cagub alias cawagub," ujar Lodewijk.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebelumnya sempat menawarkan Jusuf Hamka sebagai Cawagub Pilgub Jakarta, jika Ketum PSI Kaesang Pangarep memilih maju di Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Airlangga saat Kaesang berbareng jejeran PSI berjamu ke markas DPP Golkar di Jakarta Barat, Kamis (11/7) sore.

"Apabila kesempatan itu ada, dan Mas Kaesang siap untuk maju, Golkar bakal mendukung," ujarnya.

Airlangga berdasar menyodorkan Jusuf Hamka lantaran tantangan besar di Jakarta adalah mengenai infrastruktur, terutama kemacetan. Jusuf Hamka, katanya, sudah lama malang melintang untuk urusan prasarana dan dikenal pula sebagai 'bos tol'.

Nama Jusuf Hamka memang selama ini dikenal sebagai pengusaha dan identik dengan julukan 'bos jalan tol'. Namanya sudah malang melintang di bumi usaha, khususnya jalan tol lantaran pendiri PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Selain di bagian bisnis, Jusuf sekarang tetap menjabat sebagai Bendahara PBNU. Ia merupakan pendiri Warung Nasi Kuning untuk kaum duafa.

Nama Jusuf Hamka dengan demikian menghiasi bursa pertarungan Pilgub Jakarta nan saat ini turut melibatkan nama Anies Baswedan di sejumlah survei elektabilitas.

Pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi menilai pengusaha Jusuf Hamka belum bisa menyaingi mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hal itu bertalian dengan pengalaman Jusuf Hamka di bagian upaya nan dinilai tidak sama dengan bumi pemerintahan.

"Sebenarnya jika dilihat, potensi itu ada aja. Tapi saya pikir untuk pak Jusuf Hamka saya pikir belum ya. Dalam makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan itu berbeda dengan pengusaha ya. Karena ini memerlukan konsep nan sudah baku dan tidak semudah pengusaha, nan apalagi pemilik perusahaan nan bisa improve ya," ujar Asrinaldi kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/7).

Asrinaldi menyebut di dalam konteks pemerintahan itu terdapat aturan-aturan nan mengekang alias menghalang untuk improvisasi seperti di bumi bisnis.

Kendati demikian, Asrinaldi menyebut Jusuf Hamka tetap mempunyai ketenaran dan sifat murah hati sebagai daya jual untuk persaingan nantinya.

"Tapi jika untuk bahwa dia punya nama, kemudian dia punya kedermawanan, ya barangkali bisa dijual. Tapi ya tentu pengalaman-pengalaman pemerintahan itu tidak sama lah dengan apa nan dibayangkan oleh Partai Golkar bahwa itu bakal bisa menyaingi dengan maksimal Anies Baswedan gitu," jelas Asrinaldi.

(thr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional