TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu aplikasi perpesanan terbesar di dunia, WhatsApp mempunyai lebih dari 2 miliar pengguna di 180 negara. Aplikasi ini dikenal lantaran bebas iklan dan cuma-cuma langganan. Lalu, gimana WA menghasilkan pendapatan tanpa mengandalkan iklan?
Mengapa WA Gratis?
Awalnya, WA dirancang sebagai aplikasi berbayar, di mana pengguna bayar $1 per tahun setelah masa uji coba. Model berlangganan ini membantu WA memperoleh pendapatan sekitar $700 juta per tahun sebelum akhirnya diakuisisi oleh Meta pada 2014 dengan nilai $19 miliar.
Setelah akuisisi, Meta memutuskan untuk menghentikan biaya berlangganan ini pada 2016 untuk memperluas pedoman penggunanya dan membikin WA sepenuhnya cuma-cuma bagi pengguna di seluruh dunia.
Strategi ini memungkinkan WA untuk menjangkau lebih banyak pengguna dengan cepat, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan membangun kepercayaan mereka. Sebagai gantinya, Meta berfokus pada monetisasi WA melalui fitur unik bagi upaya nan bisa membantu perusahaan besar mengelola komunikasi pengguna dan hubungan di platform ini.
Besaran Pendapatan WhatsApp
Meskipun WA tidak mengungkapkan laporan keuangannya secara publik, beberapa perkiraan menunjukkan bahwa aplikasi ini menghasilkan pendapatan sebesar $27 miliar pada kuartal pertama 2022.
Pendapatan ini sebagian besar dihasilkan melalui jasa WA Business API nan ditujukan untuk upaya menengah hingga besar. Layanan ini memungkinkan upaya untuk mengirim pesan dan berinteraksi dengan pengguna melalui WhatsApp, dan biaya dikenakan berasas jumlah pesan nan dikirim dalam satu periode waktu tertentu.
WhatsApp juga memperluas potensi pendapatan melalui WA Pay, sebuah jasa pembayaran di dalam aplikasi nan telah tersedia di India dan Brasil. Meskipun pendapatan nan dihasilkan dari fitur ini tidak diungkapkan secara rinci, WA Pay mempunyai potensi nan besar untuk terus berkembang seiring bertambahnya jumlah pengguna di kedua negara tersebut dan potensi ekspansi ke negara lain.
Sumber Dana
WhatsApp mempunyai beberapa upaya nan menjadi sumber pendapatan. Berikut ini adalah tiga di antaranya.
1. WA Business API
Iklan
Ini adalah sumber pendapatan utama WA nan dirancang unik untuk upaya besar. Melalui API ini, WA membebankan biaya kepada perusahaan nan mau berkomunikasi dengan pengguna dalam skala besar.
Layanan ini mencakup fitur-fitur seperti pesan otomatis, integrasi CRM, dan segmentasi pengguna nan mempermudah manajemen hubungan bisnis. Biaya ditetapkan berasas volume dan jenis pesan, sehingga upaya hanya dikenakan biaya untuk hubungan nan dianggap relevan.
2. Click-to-WhatsApp Ads
Meta mengintegrasikan WA ke dalam ekosistem iklan mereka di FB dan IG dengan fitur “Click-to-WhatsApp Ads.” Iklan ini memungkinkan pengguna untuk memulai percakapan dengan upaya langsung di WA melalui klik pada iklan nan tampil di platform Meta lainnya.
Meskipun iklan ini dipasang di luar WhatsApp, hubungan nan dihasilkan mendukung pendapatan Meta secara keseluruhan lantaran mempromosikan WA sebagai kanal komunikasi bisnis.
3. WA Pay
WhatsApp Pay adalah fitur pembayaran di dalam aplikasi nan memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima uang. Meskipun WA tidak membebankan biaya tambahan pada pengguna, aplikasi ini memperoleh komisi dari setiap transaksi nan dilakukan melalui bank alias penyedia jasa pembayaran lokal.
Ke depannya, Meta sedang mempertimbangkan untuk menampilkan iklan di bagian Status WhatsApp, serupa dengan iklan di IG Stories. Iklan ini diharapkan dapat memanfaatkan pedoman pengguna besar WA untuk memberikan nilai lebih bagi pengiklan.
Selain itu, Meta juga mengeksplorasi kemungkinan meningkatkan fitur pada WhatsApp Business API agar lebih menarik bagi bisnis, misalnya dengan menyediakan analitik nan lebih mendalam dan perangkat bantu otomatisasi nan lebih canggih.
BBC | BUSINESS MODEL ANALYST | ECONOMIC TIMES | HEAVYWEIGHT DIGITAL
Pilihan Editor: Cara Membuat Tulisan Tebal, Miring, dan Coret di WhatsApp