GRETI: Pasar Properti Transparan Didukung AI dan Data Maju Pesat

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Transparansi properti (real estate) lebih krusial dari sebelumnya di masa ketidakpastian, dan negara nan mendekati kategori “the most transparent” semakin maju berasas peningkatan investasi teknologi dan AI, kesiapan data, dan komitmen berkepanjangan nan jelas.

Hal ini berasas Indeks Transparansi Real Estate Global (GRETI) JLL dan LaSalle  (Jones Lang LaSalle Incorporated) nan diterbitkan setiap dua tahun. Indeks itu merupakan benchmark transparansi pasar untuk membantu menginformasikan gimana properti diinvestasikan, dikembangkan, dan ditempati di beragam wilayah di seluruh dunia.

“Fokus pada transparansi bagi penanammodal tidak pernah sebesar ini di pasar properti dunia lantaran tantangan eksternal seperti ketegangan geopolitik dan siklus pemilu semakin menarik perhatian dalam waktu dekat,” kata Richard Bloxam, CEO Capital Markets JLL, dalam keterangannya, Kamis, 19 September 2024. “Di masa mendatang, aspek pendorong tambahan seperti kepintaran buatan dan standar tanggungjawab dan pelaporan keberlanjutan nan jelas bakal terus mendorong penanammodal untuk mencari transparansi nan lebih besar.”

“Pasar nan sangat transparan dalam Indeks tahun ini mewakili lebih dari separuh pendapatan properti di seluruh dunia. Negara-negara dengan nilai dan esensial nan transparan, terutama di beragam sektor dan subsektor, bakal memimpin pemulihan likuiditas properti,” kata Brian Klinksiek, Global Head of Research and Strategy untuk LaSalle Investment Management. “Diversifikasi bakal menjadi krusial lantaran bumi investasi terus berkembang dalam perihal keluasan dan kompleksitas.”

Meskipun transparansi telah meningkat di sebagian besar negara dan wilayah sejak laporan JLL tahun 2022, indeks tersebut menyatakan bahwa Eropa tetap menjadi area nan paling transparan, dan pasar properti komersial nan sangat transparan telah mengalami kemajuan terkuat, di antara negara-negara dengan ranking teratas secara global, ialah Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, dan Australia.

Sementara Singapura telah memasuki golongan 'Highly Transparent’ untuk pertama kalinya, didorong oleh konsentrasi terhadap keberlanjutan (sustainability) dan jasa digital. Kelompok negara teratas telah menarik lebih dari US$ 1,2 triliun dalam investasi properti komersial langsung selama dua tahun terakhir, mewakili lebih dari 80 persen dari total global, menempatkan negara-negara tersebut sebagai pemimpin pemulihan siklus likuiditas seiring dengan meningkatnya aktivitas pasar modal.

Sejalan dengan Singapura, negara-negara di Asia telah mencatat peningkatan rata-rata transparansi sejak tahun 2022. Secara global, India adalah negara dengan peningkatan transparansi tertinggi, dengan cakupan dan kualitas info nan lebih baik di seluruh sektor properti mulai dari industri hingga pusat data.

Jepang, Australia, kota-kota di Cina, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi juga mengalami kemajuan pada tahun 2024. Sebaliknya, area Afrika Sub-Sahara mengalami kemajuan paling sedikit dalam transparansi, meskipun beberapa tanda peningkatan muncul di Kenya, Nigeria, dan Ghana.

Iklan

Tahun ini Indonesia dalam kategori semi-transparan menempati ranking ke-40 dengan indeks transparasi sebesar 2,81. Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, Indonesia tetap unggul di atas Filipina dan Vietnam, namun berada dibawah Thailand dan Malaysia nan masuk dalam kategori Transparan.

Di tengah situasi ekonomi nan tetap belum menentu, sektor properti Indonesia tetap dapat tumbuh pada 2023 dan diproyeksikan bakal terus tumbuh pada 2024 seiring dengan prospek perekonomian Indonesia. Nilai investasi di sektor properti pada paruh pertama 2024 mencapai Rp 29,4 triliun, tumbuh 6 persen dari periode nan sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan penanammodal terhadap sektor properti di Indonesia tetap tinggi.

"Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia nan relatif stabil dan tingkat kepercayaan penanammodal nan tinggi, sektor properti di Indonesia mencerminkan angan bakal tingkat transparansi nan lebih baik di masa mendatang," kata Farazia Basarah, Country Head, JLL Indonesia. "Bonus demografi, nan didukung oleh ekspansi cakupan infrastruktur, mengambil teknologi canggih, dan keberlanjutan, bakal menutup kesenjangan transparansi di negara ini."

Perkembangan AI berjalan cepat, membawa perubahan signifikan terhadap industri properti dengan pengaruh tools seperti platform AI, JLL GPT. Diperkirakan lebih dari 500 perusahaan saat ini menyediakan jasa AI unik properti, dengan investasi nan berkembang secara signifikan.

Temuan awal menunjukkan bahwa AI meningkatkan transparansi di seluruh industri dengan kemampuannya dalam meninjau dan meringkas sejumlah besar info dan analitik, mengotomatiskan manajemen gedung, dan mendukung kreasi perkotaan serta arsitektur.

Namun, para mahir dan kreator kebijakan telah menimbang akibat penggunaan AI dan memperkenalkan kebijakan, seperti Perintah Eksekutif AS tentang AI dan Undang-Undang AI Uni Eropa nan baru-baru ini disetujui untuk memastikan penerapan teknologi nan bertanggung jawab guna menjaga transparansi.

Pilihan Editor: Restoran Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Akibat Cuci Alat Masak di Toilet

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis