CNN Indonesia
Jumat, 17 Mei 2024 13:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 263 orang diungsikan ke tempat kondusif setelah status Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara naik dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Kamis (16/5) malam.
Berdasarkan info Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) per Jumat (17/5) pukul 06.30 WIB, ratusan penduduk nan diungsikan itu berasal dari tiga desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim campuran telah mengungsikan sebanyak 263 jiwa penduduk di tiga desa, saat ini para penduduk telah berada di pengungsian Desa Gam Ici dengan rincian 72 jiwa berasal dari Desa Goin, 61 jiwa dari Desa Sangaji Nyeku dan 130 jiwa dri Desa Duono," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya.
Abdul menyebut tim campuran berbareng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera juga telah membagikan masker tambahan kepada penduduk terdampak.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari Gunung Ibu.
Abdul juga meminta masyarakat nan bakal beraktivitas di luar untuk menggunakan masker jika terjadi hujan abu.
"Masyarakat agar mewaspadai potensi hujan lahar di sungai-sungai nan mempunyai hulu pada puncak Gunung Ibu, kemudian penduduk agar tetap waspada dan mengikuti pengarahan dari pihak nan berwenang," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meningkatkan status Gunung Ibu dari sebelumnya Siaga alias Level III menjadi Awas alias Level IV pada Kamis (16/5).
Keputusan meningkatkan status itu lantaran ada peningkatan jumlah gempa dan lontaran abu vulkanik nan condong lebih tinggi dari biasanya.
Gunung Ibu juga terpantau kembali mengalami erupsi pada pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIT dan menyebabkan kemunculan gumpalan awan abu vulkanik setinggi lebih kurang empat kilometer.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu Axl Roeroe dikutip dari Antara.
(dis/fra)
[Gambas:Video CNN]