Guru Besar FK Undip Nilai Pemberhentian Prodi Anestesi Terlalu Dini

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 15 Agu 2024 12:04 WIB

FK Undip menyesalkan sikap Kemenkes nan memberhentikan Prodi Anestesi. Menurut mereka, pemberhentian itu terlalu buru-buru. Ilustrasi. FK Undip menyesalkan sikap Kemenkes nan memberhentikan Prodi Anestesi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Semarang, CNN Indonesia --

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip), Semarang, menyesalkan pernyataan Kementerian kesehatan (Kemenkes) nan memberhentikan Program Studi Anestesi di FK Undip setelah adanya kasus dugaan bunuh diri seorang calon master ahli anestesi akibat perundungan (bullying).

Menurut Guru Besar FK Undip Prof Zaenal Muttaqien, keputusan nan disampaikan Dirjen Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya itu terlalu buru-buru. Ia mengatakan belum ada bukti soal perundungan nan dialami peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlalu dini, terlalu sembrono ini Dirjen Yankes. Belum ada bukti mengenai karena kematian korban, apalagi bukti terjadinya perundungan. Polisi juga tetap berproses penyelidikan," kata Zaenal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (15/8).

Zaenal beranggapan pernyataan Kemenkes bisa jadi fitnah. Ia mengaku iba dengan mendiang dan keluarga.

"Pernyataan sepihak, iba korban dan keluarganya. Bersabar dulu tunggu polisi bekerja," tuturnya.

Diberitakan, ARL ditemukan tewas di dalam bilik kosnya di area Lempongsari Semarang pada Senin (12/8). Berdasarkan penyelidikan sementara, ARL diduga bunuh diri dengan langkah menyuntikkan obat anestesi ke tubuhnya.

Kemenkes pun menghentikan Program Studi Anestesi FK Undip. Keputusan ini menyusul kejadian dugaan bunuh diri seorang peserta didik PPDS lantaran mengalami perundungan di RSUP dr Kariadi Semarang.

Instruksi pemberhentian program studi anestesi FK Undip itu dikeluarkan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya melalui surat bernomor TK.02.02/D/44137/2024 nan ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr Kariadi.

"Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro nan ada di RSUP dr. Kariadi nan menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro," kata Azhar dalam surat tersebut.

"Maka disampaikan kepada kerabat untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah-langkah nan dapat dipertanggungjawabkan oleh jejeran Direksi Rumah Sakit Dr. Kariadi dan FK Undip," imbuhnya.

(dmr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional