Guru SMKN 12 Malang Piting dan Cekik Siswa Gara-gara Telat Masuk Kelas

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Seorang pembimbing SMKN 12 Malang, Jawa Timur, diduga melakukan kekerasan terhadap salah satu siswanya. Peristiwa itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video nan beredar di media sosial itu, terlihat seorang pembimbing tengah memiting dan mencekik salah seorang siswanya.

Kepala Sekolah SMKN 12 Malang Suryanto mengatakan, peristiwa itu terekam Rabu (31/7) lalu. Guru nan melakukan melakukan kekerasan itu berinisial AK (36) sedangkan korbannya adalah salah satu siswa Kelas XI bidang Otomotif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryanto mengatakan, video nan beredar di media sosial itu berasal dari salah satu siswa nan saat itu merekam kejadian tersebut diam-diam dengan ponselnya.

[Gambas:Twitter]

Kini pihaknya telah memediasi kedua belah pihak pada Kamis (1/8). Mediasi tersebut dihadiri oleh orang tua korban, siswa, keluarga, pembimbing nan berkepentingan dan perwakilan manajemen sekolah.

"Sudah berjumpa untuk mediasi pertama dan sudah saling menerima dan memaafkan," kata Suryanto, Senin (5/8).

Suryanto mengungkapkan pembimbing tersebut mengaku khilaf dan tidak dapat menahan diri lantaran siswa nan berkepentingan terlambat masuk sekolah dan ketahuan berbohong.

AK sudah menjadi pembimbing Pendidikan Agama Islam (PAI) selama enam tahun SMKN 12 Kota Malang.

"Guru tersebut biasanya suka bergurau, tidak sedang ada masalah family alias lainnya," ujarnya.

Pihak sekolah telah memberikan hukuman kepada pembimbing AK sebagai tindakan tegas. Selain dicabut jam mengajarnya, pembimbing nan berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) ini juga telah mengundurkan diri per Kamis (1/8).

"Guru tersebut sudah membikin pernyataan minta maaf, sekaligus dengan kesadaran diri mengundurkan diri," katanya.

Suryanto mengatakan kondisi psikis siswa nan menjadi korban kekerasan saat ini sudah membaik. Pihaknya juga bakal terus memantau kondisi siswa korban dan menjaga komunikasi dengan orang tua serta family siswa.

"Kondisi psikis siswa tersebut Alhamdulillah baik, apalagi pada Kamis (1/8) sudah lebih baik dan ikut datang saat mediasi," ungkapnya.

Selain itu, pihak sekolah juga bakal melakukan pertimbangan internal untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Pihak korban, menurutnya juga tidak mempermasalahkan persoalan ini hingga ke ranah hukum.

Persoalan ini juga sudah dilakukan mediasi nan kedua kalinya pada Minggu (4/8). Dikatakannya, datang dalam aktivitas ini ialah manajemen SMKN 12 MALANG, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Wilayah Malang, orang tua, family siswa, siswa nan bersangkutan, dan pembimbing tersebut.

"Alhamdulillah sudah saling memahami dan menerima," katanya.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional