Gus Ipul, Pengkritik Utama Cak Imin Ditunjuk Jokowi Jadi Mensos RI

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Saifullah Yusuf namalain Gus Ipul telah resmi dilantik menjadi Menteri Sosial RI menggantikan Tri Rismaharini nan mundur usai maju di Pilgub Jawa Timur 2024.

Gus Ipul saat ini menjabat Wali Kota Pasuruan serta Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ia bukanlah sosok baru dalam kancah politik nasional. Karirnya di PBNU dipupuk saat dia mulai berkecimpung di GP Ansor. Pada 1999, dia diangkat menjadi ketua umum menggantikan Iqbal Assegaf nan wafat. Setelahnya, dia dipercaya sebagai ketum selama dua periode (2000-2010).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersamaan, Gus Ipul juga mengawali pekerjaan politiknya dari PDIP. Ia terpilih menjadi Anggota DPR dari Fraksi PDIP periode 1999-2004. Lalu beranjak ke PKB hingga menduduki kedudukan Sekjen pada 2002-2007.

Karirnya bersambung pada masa kepemimpinan Presiden SBY. Ia dipercaya menjadi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 2004-2007. Konflik di tubuh PKB kala itu berbuntut pada pencopotannya sebagai sekjen nan berkapak pada kedudukan menteri.

Setelah itu, Gus Ipul berkontestasi dan terpilih sebagai wagub di Pilkada Jawa Timur 2008. Ia mendampingi Soekarwo.

Pada Pilkada Jatim berikutnya, ialah Pilkada 2013, pasangan itu kembali maju sebagai pasangan petahana. Untuk kedua kalinya mereka menang dan kembali memimpin Jatim.

Gus Ipul memutuskan untuk kembali berkompetensi di Pilkada Jatim 2018. Kali ini dia mencalonkan diri sebagai gubernur. Mulanya, dia berduet dengan eks Bupati Banyuwangi sekaligus kader PDIP Azwar Anas.

Namun di pertengahan jalan, Azwar mengundurkan diri dan PDIP memilih Puti Guntur Soekarno, Anggota DPR sekaligus cucu proklamator RI, Sukarno untuk mendampingi Gus Ipul.

Berbeda dengan kontestasi sebelumnya. Kali ini Gus Ipul kudu menelan pil pahit kekalahan. Ia kudu mengakui kelebihan rivalnya, Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak.

Usai kalah di Pilkada Jatim 2018, Gus Ipul pun kembali terjun berkontestasi di Pilwalkot Pasuruan 2020. Ia mencalonkan diri sebagai cawalkot didampingi Adi Wibowo sebagai wakilnya. Duet ini pun menang dan memimpin Kota Pasuruan hingga 2024.

Gus Ipul juga terpilih sebagai Sekjen PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf namalain Gus Yahya. Dia jadi salah satu tokoh sentral ketika hubungan PKB dan PBNU memanas belakangan ini. 

Gus Ipul kerap terlibat saling sindir dan kritik dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. 

Ia mengkritik perubahan agenda Muktamar PKB pada Agustus lalu, dan menyerukan DPC dan DPW PKB untuk berani mengoreksi kebijakan ketua jika dianggap salah.

Selain itu, dia jadi orang nan turut membidani pembentukan  tim pendalaman hubungan PKB dan NU. Salah satu tujuan tim ini untuk mengembalikan PKB menjadi bagian dari PBNU. 

Pada awal Agustus Gus Ipul mengatakan tim juga bermaksud untuk membuktikan pernyataan mantan Ketua Umum PBNU, Abdurrahman Wahid namalain Gus Dur nan menyebut bahwa PKB 'dicuri' oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.


"Sebelum wafat beliau mengatakan bahwa PKB dicuri. Nah, ini mau kita buktikan bener enggak ini dicuri? Apa benar? Waktu itu kan Gus Dur belum sempet lapor mungkin ya. Belum sempet lapor polisi. Nah, sekarang gimana ini? Kan, gitu. Apa benar? Kita bakal meluruskan," kata Gus Ipul di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (7/8).

Kemudian, Gus Ipul menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar namalain Cak Imin telah menabrak PBNU era Gus Yahya. Padahal, kata dia, pada Era Said Aqil Siradj PKB Cak Imin kerap membuka ruang komunikasi. 

Sederet kritik lain dilontarkan Gus Ipul kepada Cak Imin dan PKB.

Salah satu titik terpanas saat Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan bahwa Gus Yahya dan Gus Ipul bukan kader PKB lantaran tidak lagi mempunyai KTA.

Pernyataan itu disampaikan Jazilul merespons gelombang kritik dari Gus Ipul dan PBNU terhadap PKB kepemimpinan Cak Imin.

"KTA dari mana? Enggak ada [kader PKB]. Enggak ada KTA-nya," kata Jazilul di Kantor PKB, Jakarta, Selasa (6/8).

(mnf/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional