TEMPO.CO, Jakarta - Harga tiket pesawat tetap ramai diperbincangkan masyarakat hingga kini. Terlebih setelah Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengusulkan nilai tiket pesawat dinaikkan lantaran biaya operasional nan mahal.
Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menolak usulan tersebut. Ia menilai, kenaikan nilai tiket pesawat bakal memberatkan masyarakat, "Harga tiket selangit, konsumen menjerit," ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 25 Mei 2024.
Harga tiket mahal mahal pun, kata Mufti, sudah dirasakan, sebelum tarif dinaikkan. Pasalnya, menurut dia tarif pemisah atas nan ditetapkan pemerintah sering dilanggar maskapai. Namun, kata dia, tidak ada hukuman tegas dari regulator.
"Biaya operasional mahal adalah argumen klasik untuk mencari langkah meningkatkan nilai tiket pesawat," kata dia.
Ihwal usulannya soal nilai tiket pesawat naik, Direktur Utama Garuda Indonesia menyadari kenaikan tarif pemisah atas alias TBA tiket pesawat berpotensi menuai protes dari masyarakat. Namun, dia meminta tidak membandingkan nilai tiket penerbangan domestik dengan penerbangan internasional. Terlebih membandingkan pelayanannya, lampau menyimpulkan nilai tiket pesawat mahal.
Irfan lantas menjelaskan, pesawat bukan moda transportasi utama, melainkan memang digunakan oleh kalangan tertentu nan terkadang juga mempunyai kepentingan tertentu. Ia pun berambisi masyarakat dapat memahami jika pesawat memerlukan ongkos nan mahal. "Sebanyak 30 persen dari cost biaya kita tuh avtur, 30 persen sewa 20 sampai 30 persen maintenance. Mau dibikin maintenance 0? Bisa," ucapnya di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu, 22 Mei 2024..
Menurutnya, perusahaaan perlu memastikan hitungan tersebut. Jika terjadi kerusakan, pesawat tidak bakal bisa terbang, sedangkan agenda penerbangan kudu tetap terlaksana. Ia juga mengatakan pengoperasian pesawat tidak bisa langsung bertanggung jawab dengan hanya mengucap maaf, lampau menyuruh penumpang untuk mencari jalan lain ke tempat tujuan. "Ini upaya nan mahal dan ini upaya nan single digit," ujarnya.
RIRI RAHAYU | AISYAH AMIRA WAKANG
Pilihan Editor: KPPU Soroti Lonjakan Harga Tiket Pesawat, Pemilik Lion Air Rusdi Kirana: Nanti Kita Cek