Harys Rusli Dukung Polisi Usut Tuntas Kasus Pembubaran Dialog Kemang

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Info Politik | CNN Indonesia

Senin, 30 Sep 2024 19:12 WIB

Haris Rusly Moti, menyatakan dukungannya terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembubaran paksa obrolan nan diadakan oleh Forum Tanah Air di Kemang. Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 Yogyakarta, Haris Rusly Moti. (Foto: Arsip Istimewa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 Yogyakarta, Haris Rusly Moti, menyatakan dukungannya terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembubaran paksa obrolan nan diadakan oleh Forum Tanah Air di Kemang beberapa waktu lalu.

"Saya mendukung penuh upaya Kepolisian untuk mengungkap dan menindak tegas pelaku serta dalang di kembali kejadian pembubaran obrolan nan digelar Forum Cinta Tanah Air," ungkap Haris kepada awak media, Senin (30/9).

Sebab, Haris menduga, pembubaran tersebut bukanlah kejadian biasa. Menurutnya, ada bagian dari upaya pihak tertentu nan bermaksud menciptakan persepsi negatif terhadap pemerintahan saat ini dan pemerintahan terpilih mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencurigai adanya "tangan gelap" nan terus berupaya membangun gambaran Indonesia seolah-olah anti-demokrasi, dan menggunakan langkah premanisme dalam menyikapi perbedaan.

"Setelah beragam upaya gagal, seperti mencoba mengadu domba antara Prabowo, Jokowi, dan Gibran dengan rumor akun fufufafa, rumor mentari kembar dalam pemerintahan Prabowo, hingga buletin tiruan tentang apel pasukan berani meninggal Jokowi, sekarang tampaknya ada rekayasa peristiwa premanisme sebagai langkah lanjutan untuk menciptakan persepsi negatif," jelasnya.

Haris melanjutkan, narasi nan mungkin dikembangkan dari peristiwa ini, bisa saja sangat tendensius, menggiring opini publik seakan pemerintahan Prabowo-Gibran nan bakal dilantik pada 20 Oktober 2024 adalah pemerintahan nan anti-kritik, anti-dialog, dan anti-demokrasi.

"Saya mencurigai ada upaya terus menerus untuk menciptakan suasana gaduh untuk mengganggu stabilitas politik nasional dalam menyambut pelantikan Presiden 20 Oktober 2024 serta Pilkada langsung nan digelar bulan November 2024," ujarnya.

Dengan demikian, mantan Komandan TKN Prabowo-Gibran ini kembali menegaskan support kepada kepolisian agar segera mengungkap dan menindak tegas pelaku serta dalang di kembali kejadian ini.

Kemudian, dia berambisi para penegak norma dapat menciptakan suasana nan kondusif dengan menjaga stabilitas politik dan mengedepankan prinsip demokrasi.

"Menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2024, saya berambisi para pemangku kepentingan, khususnya pihak keamanan dan penegak hukum, dapat menciptakan 'cooling system' untuk menjaga suasana politik nan sehat dan demokratis," kata Haris.

Lebih lanjut, Haris menekankan meskipun Prabowo sering berbincang tentang pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam mengelola bangsa, itu tidak berfaedah bahwa Prabowo mau menghilangkan perbedaan pandangan.

Sebaliknya, kata dia, Prabowo selalu menghargai perbedaan pendapat nan ada di masyarakat dan mengutamakan perbincangan dalam mencapai kesepakatan.

"Pak Prabowo sangat menghormati perbedaan pandangan nan berkembang di tengah masyarakat, dan selalu mengedepankan perbincangan dalam mencapai sebuah kesepakatan minimum," ujarnya.

(inh)

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional