Hasil Simulasi Ekonomi CELIOS pada Kebijakan Tapera: PDB Menurun, Pendapatan Pekerja Terdampak

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat ditemui usai media talkshow Potensi Tahun Politik dan Tantangan Ekonomi Global di Jakarta Selatan pada Rabu, 29 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat ditemui usai media talkshow Potensi Tahun Politik dan Tantangan Ekonomi Global di Jakarta Selatan pada Rabu, 29 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari

Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset Center of Economic and Law Studies alias CELIOS, merespons rumor Tabungan Perumaha Rakyat alias Tapera nan belakangan mengemuka. Menurut CELIOS, kebijakan nan termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 itu memberatkan pekerja.

Disamping mewajibkan pekerja untuk ikut serta, besaran iurannya pun cukup besar dengan penghitungan ad valorem atau persentase dari penghasilan alias upah. Jika pekerja tersebut berpendapatan di atas bayaran minimum regional, maka setiap bulan penghasilan pekerja itu dipotong 2,5 persen. "Di tengah pelemahan ekonomi dan daya beli masyarakat, tentu potongan tersebut sangat memberatkan. Wajar terdapat penolakan dari bumi upaya hingga asosiasi driver ojek online," ujar Nailul Huda dalam keterangan tertulis nan diterima Tempo, Senin, 3 Juni 2024.

Dalam Policy Brief berjudul Tapera untuk Siapa? Menghitung Untung Rugi Kebijakan Tapera, Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda menyampaikan kebijakan Tapera berasas hasil simulasi ekonomi menyebabkan penurunan PDB sebesar Rp1,21 triliun, nan menunjukkan akibat negatif pada keseluruhan output ekonomi nasional. “Perhitungan menggunakan model input-output juga menunjukkan surplus untung bumi upaya turut mengalami penurunan sebesar Rp1,03 triliun dan pendapatan pekerja turut terdampak, dengan kontraksi sebesar Rp200 miliar, nan berfaedah daya beli masyarakat juga berkurang dan menurunkan permintaan beragam jenis sektor usaha,” kata Huda.

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira mengatakan pengaruh paling signifikan terlihat pada pengurangan tenaga kerja, di mana kebijakan ini dapat menyebabkan hilangnya 466,83 ribu pekerjaan. Hal ini menurutnya menunjukkan kebijakan iuran wajib Tapera berakibat negatif pada lapangan kerja, lantaran terjadi pengurangan konsumsi dan investasi oleh perusahaan. "Meskipun ada sedikit peningkatan dalam penerimaan negara bersih sebesar Rp20 miliar, jumlah ini sangat mini dibandingkan dengan kerugian ekonomi nan terjadi di sektor-sektor lain,” tutur Bhima.

Selama kebijakan Tapera nantinya berjalan, menurut Huda, masalah backlog perumahan juga belum bisa teratasi. Bahkan jika ditarik lebih jauh ke model Taperum, masalah backlog perumahan ini tetap belum terselesaikan. “Adapun argumen backlog sempat mengalami penurunan lebih disebabkan perubahan style anak muda nan memilih tidak tinggal di kediaman permanen alias berpindah-pindah dari satu rumah sewa ke rumah lainnya,” Kata Huda.

CELIOS menyarankan pemerintah mengubah izin ini agar peruntukan Tapera hanya untuk ASN, TNI/Polri, sedangkan pekerja umum dan berdikari berkarakter sukarela. Selain itu, pemerintah kudu menunjukkan transparansi pengelolaan biaya Tapera termasuk asesmen imbal hasil (yield) dari tiap instrumen penempatan dana.

Iklan

Berikutnya, kudu ada pelibatan dari lembaga seperti KPK dan BPK dalam tata kelola biaya Tapera. Pemerintah juga kudu meningkatkan daya beli masyarakat agar kenaikan nilai rumah bisa diimbangi dengan naiknya pendapatan rata-rata kelas menengah dan bawah.

Spekulasi tanah nan menjadi dasar kenaikan ekstrem nilai kediaman juga harusnya bisa dikendalikan pemerintah. Termasuk, menurunkan tingkat suku kembang KPR baik fixed (tetap) maupun floating (mengambang) dengan efisiensi NIM perbankan dan intervensi kebijakan moneter Bank Indonesia. Terakhir, pemerintah kudu memprioritaskan biaya APBN untuk perumahan rakyat dibandingkan mega-proyek nan berakibat mini terhadap kesiapan kediaman seperti proyek IKN.

Pilihan editor: Minta Program Tapera Dibatalkan, Ekonom Ideas: Tata Kelola Dana Publik oleh Pemerintah Buruk

IHSAN RELIUBUN | AISHA




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.


 

Video Pilihan


Minta Program Tapera Dibatalkan, Ekonom Ideas: Tata Kelola Dana Publik oleh Pemerintah Buruk

35 menit lalu

Nasabah tengah memandang rumah tinggal pada layar komputer di Bank BTN, Jakarta, Jumat, 18 September 2020. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memastikan program Tapera bisa mulai melangkah pada awal 2021. Tempo/Tony Hartawan
Minta Program Tapera Dibatalkan, Ekonom Ideas: Tata Kelola Dana Publik oleh Pemerintah Buruk

Direktur Ideas Yusuf Wibisono mengatakan kebijakan program Tabungan Perumahan Rakyat alias Tapera mendapatkan penolakan dari publik nan keras.


Logo Tapera, Apa Arti Formasi 4 Kotak dan 3 Tunas di Dalamnya?

1 jam lalu

 Tapera
Logo Tapera, Apa Arti Formasi 4 Kotak dan 3 Tunas di Dalamnya?

Makna logo Tapera, program Tabungan Perumahan Rakyat nan diluncurkan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024.


Ribuan Buruh bakal Gelar Aksi Tolak Tapera di Istana

1 jam lalu

Ribuan massa pekerja longmarch saat tindakan  demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jakarta, Kamis 14 September 2023. Dalam aksinya massa pekerja meminta agar Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengabulkan periode pemisah presiden menjadi 0 persen. TEMPO/Subekti.
Ribuan Buruh bakal Gelar Aksi Tolak Tapera di Istana

Buruh bakal menyampaikan memprotes soal rencana pemerintah menerapkan iuran Tapera.


Terpopuler: Gaji nan Dilepas Eks Kepala Otorita IKN, Bansos Beras 10 Kg Resmi Dilanjutkan

5 jam lalu

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono (kanan) dan Wakil Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Dhony Rahajoe (kiri) saat wawancara dengan Tempo di Palmerah, Jakarta, Senin 21 Maret 2022. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Gaji nan Dilepas Eks Kepala Otorita IKN, Bansos Beras 10 Kg Resmi Dilanjutkan

Berita terpopuler ekonomi dan upaya pada Senin, 3 Juni 2024, dimulai dari penghasilan nan dilepas eks ketua Otorita IKN saat mundur dari jabatan.


Bos Aprindo Ungkap Dampak Pemaksaan Iuran Tapera: Daya Beli Berkurang, Pertumbuhan Ekonomi Turun

13 jam lalu

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, saat ditemui di Kantor Aprindo, Jakarta Selatan, Senin, 3 Juni 2024. TEMPO/Han Revnda Putra.
Bos Aprindo Ungkap Dampak Pemaksaan Iuran Tapera: Daya Beli Berkurang, Pertumbuhan Ekonomi Turun

Ketua Aprindo menilai iuran Tapera sebesar 3 persen dair penghasilan pekerja berpotensi mengurangi daya beli masyarakat.


Tapera Dipaksakan, Studi Celios: 467 Ribu Pekerjaan Hilang, PDB Turun Rp 1,21 T hingga Daya Beli Jeblok

14 jam lalu

Pembangunan perumahan jenis sederhana.
Tapera Dipaksakan, Studi Celios: 467 Ribu Pekerjaan Hilang, PDB Turun Rp 1,21 T hingga Daya Beli Jeblok

Berdasarkan studi Celios, pengaruh paling signifikan dari pungutan iuran untuk Tapera adalah berkurangnya jumlah tenaga kerja.


Terkini: Kepala Otorita IKN dan Wakilnya nan Mundur Pernah Curhat Gaji Telat 11 Bulan, Basuki Hadimuljono Sebut Banyak Sekali Usulan soal Tapera

17 jam lalu

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono saat wawancara dengan Tempo di Palmerah, Jakarta, Senin 21 Maret 2022. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Kepala Otorita IKN dan Wakilnya nan Mundur Pernah Curhat Gaji Telat 11 Bulan, Basuki Hadimuljono Sebut Banyak Sekali Usulan soal Tapera

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) Bambang Susantono dan Wakilnya, Dhony Rahajoe, mengundurkan diri dari jabatannya.


BPJS Ketenagakerjaan Beberkan Perbedaan Program MLT dengan Iuran Tapera

17 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Beberkan Perbedaan Program MLT dengan Iuran Tapera

BPJS Ketenagakerjaan membeberkan sejumlah perbedaan program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) dengan program Tapera.


Ramai soal Tapera, Basuki Hadimuljono: Banyak Sekali Usulan

18 jam lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan sambutan saat upacara penutupan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat 24 Mei 2024. ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 2024/Bayu Pratama
Ramai soal Tapera, Basuki Hadimuljono: Banyak Sekali Usulan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kembali mengomentari ramai kontroversi soal pemotongan penghasilan pekerja untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).


Moeldoko Dukung Penuh Tapera, Sampai Meyakini Tak Berakhir Seperti Kasus Korupsi Asabri

18 jam lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ditemui di Gedung KSP, Istana Kepresidenen Jakarta, Senin, 1 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Moeldoko Dukung Penuh Tapera, Sampai Meyakini Tak Berakhir Seperti Kasus Korupsi Asabri

Moeldoko mendukung secara penuh terhadap iuran Tapera bagi seluruh pekerja. Ia sangat percaya tak bakal berhujung seperti kasus korupsi Asabri.


Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis