Hasto PDIP Hadir Pemeriksaan Kasus Harun Masiku di KPK

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 10 Jun 2024 10:07 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto datang di Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan kasus Harun Masiku. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto datang di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (CNN Indonesia/Poppy Fadhilah)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto hadir di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/6).

Pantauan CNNIndonesia.com, Hasto datang di KPK pada pukul 09.40 WIB. Ia tampak mengenakan batik lengan panjang.

Hasto turut didampingi sejumlah penasihat hukum, salah satunya Ronny Talapessy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap nan menjerat mantan calon legislatif PDIP Harun Masiku.

"Sesuai komitmen saya sebagai penduduk negara nan alim hukum, hari ini datang memenuhi panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi," ujar Hasto di Gedung KPK, Jakarta, Senin (10/6).

Dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan bakal membeberkan perihal nan diketahuinya di kasus tersebut.

"Saya bakal memberikan keterangan dengan sebaik-baiknya," kata Hasto.

Ketika ditanya soal berkas nan dibawa oleh awak media, Hasto mengaku membawa surat undangan. Ia juga berjanji bakal memberikan keterangan pers jika telah selesai menjalani pemeriksaan.

"Saya dipanggil dalam kapabilitas sebagai saksi. Jadi minta sabar, kelak saya bakal memberikan keterangan pers selengkap-lengkapnya," tutur Hasto.

Setelah menunggu beberapa saat di lobi Gedung Merah Putih KPK, Hasto pun naik untuk diperiksa pada pukul 09.56 WIB.

Lembaga Antirasuah diduga telah mengetahui keberadaan Harun nan telah menjadi buron selama empat tahun lebih.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyatakan tim interogator sudah mengonfirmasi info tersebut kepada sejumlah saksi seperti Advokat Simeon Petrus hingga mahasiswa atas nama Hugo Ganda dan Melita De Grave.

"Sebagaimana nan sering kami sampaikan bahwa kami tidak pernah berakhir untuk mencari DPO. Ketika ada info baru nan kemudian masuk ke KPK pasti kemudian kami dalami lebih lanjut. Termasuk ketika mengetahui dugaan keberadaan dari DPO Harun Masiku ini, maka kami panggil orang-orang itu dengan kemudian dikonfirmasi dan didalami ada pihak tertentu nan sebenarnya tahu tapi kemudian tidak menyampaikan info dimaksud," kata Ali.

Harun Masiku mesti berhadapan dengan norma lantaran diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas nan lolos ke DPR namun meninggal dunia.

Ia diduga menyiapkan duit sekitar Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.

Sementara itu, Wahyu nan divonis dengan pidana tujuh tahun penjara telah mendapatkan program Pembebasan Bersyarat sejak 6 Oktober 2023.

(pop/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional