Hasto Sambangi KPK tapi Batal Diperiksa Terkait Kasus DJKA Kemenhub

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyambangi Kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan mengenai dengan kasus dugaan korupsi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub), Kamis (15/8).

Namun, Hasto batal diperiksa lantaran pemeriksaan seyogianya dijadwalkan pada Jumat (16/8).

"Sesuai dengan panggilan saya historinya semestinya saya dipanggil pada hari Jumat tanggal 16 Agustus, namun tanggal 16 Agustus itu ada pidato kenegaraan dari Presiden, kemudian kami juga ada obrolan bedah kitab tentang merahnya aliran Sukarno di Museum Multatuli berbareng dengan bapak Airlangga Pribadi, Bonnie Triyana dan juga Bapak Rocky Gerung, itu sudah direncanakan dua minggu nan lalu," ujar Hasto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga hari Senin kemarin saya berkirim surat untuk memohon agar bisa dijadwalkan pada hari ini, dimajukan satu hari. Tetapi, KPK rupanya sangat sibuk dan kami memaklumi perihal tersebut sehingga akhirnya tadi disepakati untuk dijadwalkan ulang pada tanggal 20 Agustus hari Selasa jam 10 pagi," lanjut dia.

Hasto menyatakan bakal datang kembali pada pekan depan sesuai dengan penjadwalan ulang tim penyidik. Ia bakal memberikan keterangan sesuai dengan apa nan diketahuinya.

"Saya juga tidak tahu (kaitan saya dengan kasus DJKA), tetapi berasas info dari kerabat Adi Darmo, beliau ini Kepala Sekretariat Kantor Pemenangan Jokowi-Kyai Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. Saat itu ada rumah aspirasi nan berasas info dari ketua tim kampanye saat itu, operasionalnya dengan gotong royong dan kemudian ada pihak nan membantu. Itu semua dicek, dipersiapkan dengan baik," tutur Hasto.

"Kemudian rupanya ada indikasi, ada dugaan bahwa nan membantu itu di kemudian hari menjadi tersangka. Nah, di dalam handphonenya ada nomor telepon saya nan dikirim oleh kerabat Adi Darmo, sehingga dari perihal tersebut saya dimintai keterangan dan saya bakal siap datang," kata dia.

Hasto nan saat itu menjadi Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019 ini mengaku sudah tidak ingat banyak mengenai peristiwa lalu. Hanya saja, dia berujar bakal kooperatif membantu interogator KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi di DJKA Kemenhub dengan memberikan keterangan nan sebenar-benarnya.

"Saya sendiri berjumpa banyak orang sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin ya, enggak ingat satu per satu lantaran saat itu spiritnya adalah untuk memenangkan, tapi saya di dalam seluruh pengecekan saya enggak ada kaitannya dengan persoalan ini tetapi saya datang untuk memberikan keterangan," ucap Hasto.

Hasto pertama kali dipanggil tim interogator KPK nan menangani kasus DJKA Kemenhub pada Jumat (19/7) lalu, namun nan berkepentingan tidak hadir.

Sebelumnya, pada Kamis, 13 Juni 2024, tim interogator KPK menahan Yofi Oktarisza selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jawa Bagian Tengah nan kemudian menjadi BTP Semarang tahun 2017-2021.

Yofi menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan bingkisan alias janji mengenai paket pekerjaan pengadaan peralatan dan jasa di lingkungan BTP Semarang.

Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara suap oleh pengusaha Dion Renato Sugiarto dkk kepada PPK di BTP Semarang ialah Bernard Hasibuan dan Putu Sumarjaya selaku Kepala BTP Semarang.

Yofi menjadi PPK untuk 18 paket pekerjaan peralatan dan jasa lanjutan dari PPK sebelumnya dan 14 paket pekerjaan PBJ baru di lingkungan BTP Wilayah Jawa Bagian Tengah.

Atas perbuatannya, Yofi disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a alias huruf b dan/atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

(ryn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional