Hasto Siap Hadapi Panggilan KPK, Singgung 2 Kali Tolak Jadi Menteri

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan siap kembali memenuhi panggilan KPK dalam kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) personil DPR RI periode 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku.

Hasto apalagi menyatakan siap jika kudu tiga kali dipanggil dalam sehari. Dia menegaskan bahwa dirinya bakal tetap berdiri pada kebenaran.

"Kita siap menerima panggilan, sehari tiga kali juga siap. Karena kita kan berdiri pada kebenaran," kata Hasto di instansi pusat DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8).

Hasto mengatakan partainya mengajarkan kader untuk tetap berani dan tidak takut masuk penjara selama berada pada kebenaran. Menurut dia, Bung Karno pun masuk penjara lantaran keyakinannya nan dianggap benar.

"Itu bagian dari ritual seorang pemimpin mendapatkan gemblengan dengan penjara, nan krusial bukan pada masalah korupsi," katanya.

Secara pribadi, Hasto mengaku jika dirinya mau korupsi, dia bisa menjadi menteri alias personil DPR dalam beberapa periode. Toh, dia bisa melakukannya karena dia mempunyai kesempatan itu. Namun, dia memilih untuk tetap mengurus partai.

"Kalau saya pribadi ya jika mau korupsi, kenapa sih enggak mau jadi pejabat negara mau, jadi menteri dua kali enggak mau, personil majelis tiga kali juga enggak mau. Lebih memilih membangun partai apa kemudian melakukan hal-hal nan bertentangan dengan hukum," kata dia.

Hingga sekarang Hasto belum menerima panggilan lanjutan dalam kasus tersebut. KPK terakhir mengaku belum ada kebutuhan untuk kembali memanggil Hasto.

"Kita tunggu saja karena, jika seandainya memang interogator memerlukan keterangannya, baik itu di perkara Tersangka HM dan perkara DJKA, kelak interogator bakal melakukan pemanggilan kepada nan bersangkutan," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di gedung Merah Putih KPK, Senin (5/8).

Hasto terakhir diperiksa KPK mengenai kasus Harun Masiku pada 10 Juni lalu. Dalam pemeriksaan itu, ponsel dan kitab catatan milik Hasto disita KPK.

(thr/pmg)

[Gambas:Video CNN]