HET Beras Akan Naik Permanen, Hanya Pedagang yang Diuntungkan dan Bukan Petani?

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengkritik rencana kenaikan nilai satuan tertinggi (HET) beras secara permanen pada akhir bulan ini. Sebab, kebijakan itu dinilai hanya menguntungkan pedagang, sebaliknya kalangan petani bakal terpuruk.

"Kenaikan HET hanya menguntungkan dari sisi produsen tanpa ada untung bagi petani. Kenaikan itu bakal semakin membikin nilai di tingkat konsumen meningkat," kata Huda melalui pesan singkat pada Ahad, 26 Mei 2024.

Dengan kebijakan itu juga, kata dia, pedagang bisa mempunyai legalitas mengerek nilai beras ke nomor nan lebih tinggi. "Di satu sisi, nilai gabah di tingkat petani sudah turun seiring dengan panen raya. Awal Maret Rp 7.000, sekarang sudah ada di nomor Rp 5.800 (gabah)," ujarnya.

Selama ini, kata dia, ada selisih nan cukup signifikan antara nilai produksi produsen beras dengan nilai jualnya. "Secara sederhana, dari gabah ke beras itu ada kenaikan nilai lantaran melewati proses dan sebagainya, sehingga nilai jadi naik dua kali lipat," ujarnya.

Dia menganalogikan jika nilai gabah Rp 6.000 per kilogram, maka otomatis nilai jual beras Rp 12.000 per kilogram. "Sekarang bisa jual di nomor Rp 13.500 untuk medium dan Rp 15.800 per kilogram untuk beras premium. Jadi untung bisa sampai Rp 4.000 per kilogram. Ini nan menikmati sebenarnya adalah produsen sekaligus mafia beras itu," tuturnya.

Pemerintah berencana meningkatkan HET beras lokal secara permanen. Untuk beras medium,  sebelumnya HET berkisar Rp 10.900 - Rp 11.800 per kilogram bakal dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.500 per kilogram. Sementara HET beras premium dari semula Rp 13.500 - Rp 14.800 per kilogram bakal dinaikkan menjadi Rp 14.900 - Rp 15.800 per kilogram. 

Dikutip dari info Badan Pangan Nasional Ahad, 26 Mei 2024 pukul 08.11 WIB. Harga beras premium rata-rata nasionalnya Rp 15.790 perkilogram sedangkan medium Rp 13.810 per kilogram.

Iklan

Selama seminggu terakhir, nilai beras premium tidak berubah signifikan alias tetap di kisaran Rp 15.000-an per kilogram. Begitu juga dengan nilai beras medium di nomor Rp 13.000-an per kilogram. 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan relaksasi HET saat ini tetap sesuai ketetapan sebelumnya hingga 31 Mei 2024. “Harmonisasi kembali sedang dibahas di tingkat Kementerian dan Lembaga,” ujarnya lewat pesan singkat Jumat, 24 Mei 2024.

Sebelumnya pemerintah sudah menetapkan relaksasi dengan menaikan HET beras premium di delapan wilayah. Arief mengatakan kebijakan HET didasarkan oleh penyesuaian kenaikan keseluruhan aspek produksi. Pemerintah menurutnya mengupayakan nilai bisa tetap wajar di tingkatan petani.

Sementara itu, untuk menjaga stabilisasi dan kecukupan pemerintah menyerap produksi petani lokal untuk masuk persediaan pangan pemerintah alias CPP. “Saat ini pemerintah sudah menyerap 500 ton di tingkat petani dan menjaga stok Bulog lebih dari 1 juta ton,” kata dia.

DESTY LUTHFIANI | ILONA ESTHERINA

Pilihan Editor: Pemerintah Atur Kembali HET Beras, Apakah Harga bakal Naik?

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis