HSBC Indonesia dan Saint-Gobain Indonesia Tandatangani Perjanjian Pembiayaan Rantai Pasokan Berkelanjutan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

INFO NASIONAL -- HSBC Indonesia memberikan program Pembiayaan Rantai Pasokan Berkelanjutan (Sustainability Supply Chain Finance) pertamanya di Asia Selatan dan Tenggara. Program pembiayaan itu diberikan kepada salah satu produsen mortar premix terbesar di Indonesia, PT Cipta Mortar Utama ("PT CMU" - bagian dari perusahaan Saint-Gobain), guna membantu perusahaan dan pemasoknya mengurangi emisi karbon mereka.


PT CMU adalah bagian dari grup Saint-Gobain, pemimpin dalam bangunan ringan dan berkelanjutan, manufaktur dan pengedaran bahan dan solusi untuk pasar konstruksi, mobilitas, dan industri.
Program ini juga sebagai bagian dari kebijakan Responsible Purchasing grup Saint-Gobain' untuk mengurangi emisi karbon dalam lingkup 1, 2, dan 3 untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050. Kebijakan Responsible Purchasing dari grup Saint-Gobain diharuskan untuk berperan-serta pada penilaian (assessment) keberlanjutan nan dilakukan oleh EcoVadis, salah satu penyedia intelijen dan ranking keberlanjutan upaya terbesar di dunia.


"Untuk mendukung tujuan Saint-Gobain untuk Menjadikan Dunia Rumah nan Lebih Baik, kami bangga memberikan program Sustainability Supply Chain Finance ("SSCF") bagi para mitra upaya kami nan dirancang untuk mendorong mereka dalam menciptakan akibat lingkungan nan positif," kata Ivana Ijaya, CEO Saint-Gobain Indonesia.


Dengan SSCF, lanjut dia, dapat menjawab tantangan modal kerja saat ini dan juga sebagai komitmen keberlanjutan perusahaan. 


Mekanisme pembiayaan inovatif ini membantu pengguna menerapkan sumber nan berkepanjangan dan mengurangi jejak karbon dalam rantai pasokan mereka seperti emisi Lingkup 3, sembari menjaga kesinambungan di seluruh rantai pasokan.


SSCF menggunakan Indikator Kinerja Utama (KPI) untuk memberi insentif kepada pemasok untuk terus meningkatkan keahlian keberlanjutan mereka. Mekanisme pembiayaan ini memberi pemasok akses ke pembiayaan alias persyaratan pendanaan nan lebih kompetitif ketika mereka memenuhi langkah-langkah keberlanjutan nan telah ditentukan sebelumnya.


Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia, Riko Tasmaya mengaku bangga dapat meluncurkan program Sustainability Supply Chain Finance pertama untuk membantu PT CMU mengurangi emisi gas rumah kaca dari rantai pasokan. "Program ini sekaligus mendukung para pemasok perusahaan mereka di Indonesia untuk mengangkat praktik berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan ambisi kami untuk mendukung pengguna kami mengurangi emisi tidak hanya dalam lingkup 1, tetapi juga 2 dan 3, serta berkontribusi pada sasaran Indonesia untuk mengurangi emisi." kata Riko. 


Sektor industri Indonesia, nan meliputi industri emisi berat seperti produksi baja dan semen hingga manufaktur makanan dan tekstil, menyumbang nyaris 75 persen dari total emisi gas rumah kaca (GRK) negara?. Riko menambahkan, mengurangi emisi GRK dari sektor ini, nan juga meliputi pemasok dalam rantai pasokan mereka, dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi GRK di Indonesia. Selain itu, dengan memberikan pembiayaan nan kompetitif dan wajar kepada pemasok, perihal ini pada gilirannya memberi mereka elastisitas finansial untuk mematuhi standar keberlanjutan internasional.


Tonggak sejarah ini menyoroti upaya kolaboratif Saint-Gobain dan HSBC untuk menetapkan tolok ukur baru untuk keberlanjutan di area ini. (*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis