IDI Tak Tolak Dokter Asing tapi Desak Pemerintah Prioritaskan WNI

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 10 Jul 2024 04:55 WIB

IDI tegaskan tak anti impor master asing, namun desak pemerintah prioritaskan dan apresiasi master dalam negeri. Ilustrasi. Respons IDI soal wacana pemerintah impor master asing. Foto: iStock/Chinnapong

Jakarta, CNN Indonesia --

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan tidak anti terhadap wacana pemerintah nan bakal mendatangkan master asing ke Indonesia.

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi menilai perihal itu tidak bisa terelakkan. Namun, dia mendesak pemerintah untuk memprioritaskan master dalam negeri (WNI) dan mengapresiasinya.

"Dilemanya itu bukan dalam konteks bahwa dokter-dokter di Indonesia tidak menerima adanya master asing nan bakal masuk. Karena seperti nan saya bilang di awal tadi, itu sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari," kata Adib dalam obrolan daring, Selasa (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi nan juga kudu kita sorong adalah gimana negara lebih mengapresiasi tenaga medis penduduk negara Indonesia. Ini nan kudu dikedepankan," imbuhnya.

Selain apresiasi, Adib juga berpandangan pemerintah kudu membikin izin untuk memproteksi master dalam negeri jika nantinya program tersebut bakal diimplementasikan.

"Artinya Indonesia pun juga kudu punya domestic regulation dalam perihal untuk memproteksi penduduk negaranya melalui sebuah persyaratan tadi, pertimbangan administrasi, pertimbangan kompetensi, alias letter of understanding," jelas dia.

Menurutnya, patokan itu kudu berisi ketentuan-ketentuan nan kudu dihormati oleh master asing nan bakal bekerja di Indonesia.

"Sehingga jika kemudian kita bicara apakah kemudian master asing itu bisa masuk di Indonesia, jika umumnya sudah ada domestic regulationnya, saya kira bisa. Dengan ketentuan-ketentuan nan kudu kemudian dihormati oleh setiap orang nan bakal masuk juga ke Indonesia," ucapnya.

Selain itu, Adib juga beranggapan pemerintah saat ini kudu membikin sebuah kajian nan lebih kuat mengenai dengan tata kelola tenaga medis ini.

"Dan kemudian berangkaian juga dengan kebutuhan master asing tadi, dalam satu upaya kita sudah punya domestic regulation dengan patokan nan jelas, dalam satu upaya perlindungan untuk rakyat Indonesia," kata dia.

"Maka saya kira itu buat kami para master Indonesia tidak ada masalah. Karena kita siap berkompetisi dengan dokter-dokter dari luar negeri," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin berencana mendatangkan master asing ke Tanah Air.

Menurut Budi, rencana tersebut disebabkan adanya 12 ribu bayi di Tanah Air nan mengalami kelainan jantung dan kudu sigap ditangani.

Menkes menyebut kapabilitas tenaga medis Indonesia untuk melakukan operasi hanya 6.000 per tahun. Sehingga ada 6.000 kasus kelainan jantung pada bayi tidak tertangani.

(yla/dna)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional