IHSG Anjlok hingga 4 Persen, Analis: Dipicu Sentimen PMI Manufaktur, Perlambatan Ekonomi, hingga..

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini Senin, 5 Agustus 2024 terpantau anjlok, setelah dibuka di level 7.253. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di level 7.308.

Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, IHSG berada di level 7.162 alias melemah 1,99 persen. Sementara pantauan per pukul 14.55 WIB, IHSG berada di level 7.056. Bahkan pada pukul 14.10, IHSG sempat jeblok ke level 7.004 alias sekitar 4 persen. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama, menjelaskan sejumlah aspek nan memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Pertama, info Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur nan lesu, baik secara dunia maupun di Indonesia. 

"Bila kita memandang data-data manufacturing PMI, misalnya dari dunia maupun Indonesia khususnya, itu hasilnya di bawah 50. Berarti mulai terjadi kontraksi, padahal sebelumnya terjadi ekspansi," katanya saat dihubungi Tempo pada Senin, 5 Agustus 2024.

Di Indonesia, berasas info S&P Global, PMI manufaktur Juli 2024 dilaporkan mengalami kontraksi menjadi 49,3. Padahal pada bulan sebelumnya, PMI manufaktur Indonesia berada di level 50,7.

Data ini, kata Nafan, menandakan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia. "Memengaruhi misalnya pelemahan jumlah orders, pelemahan output, juga penyerapan tenaga kerjanya kurang, sehingga membikin manufaktur mengalami kontraksi."

Faktor kedua mengenai dengan dinamika non-farm payroll AS nan hasilnya meningkat sekitar 114 ribu alias di bawah ekspektasi. Kemudian, tingkat pengangguran di AS juga naik menjadi 4,3 persen. 

Iklan

"Misalnya non-farm employment change juga rupanya hasilnya di bawah ekspektasi. Terus, nomor pengangguran AS juga mengalami kenaikan. Jadi, ya, wajar saja," kata Nafan.

Faktor berikutnya adalah berangkaian dengan dinamika geopolitik di area Timur Tengah. Sebagaimana bentrok nan terjadi antara Israel dan Yordania. 

Sementara dari dalam negeri, aspek sentimennya adalah pertumbuhan ekonomi nan melambat. Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2024 hanya 5,05 persen secara tahunan. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua turun dibandingkan kuartal I nan sebesar 5,11 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan kuartal II 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga turun, karena saat itu pertumbuhannya 5,17 persen. 

Pilihan Editor: IHSG Awal Pekan Ini Melemah, Mengikuti Bursa Kawasan Asia dan Global

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis