IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.243, 86, Pasar Merespons Kemenangan Donald Trump

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG ditutup melemah 1,90 persen ke level 7.243,86  pada penutupan perdagangan Kamis, 7 November 2024. Tren ini melanjutkan pelemahan nan sudah terjadi pada perdagangan sebelumnya.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan skenario jelek dari pola nan terjadi pada hari ini berpotensi membikin pelemahan lanjutan pada perdagangan selanjutnya. Ia memproyeksi IHSG bisa melemah dengan sasaran level 7.050-7.150.

“Secara teknikal, MACD tetap menunjukan pelebaran negative slope dan Stochastic RSI sudah terindikasi losing momentum,” kata Alrich dalam analisa rutinnya, Kamis sore.

Selain itu, pemangkasan suku kembang acuan The Fed sebesar 25 pedoman poin pada Kamis ini diperkirakan memberikan akibat terbatas ke pasar modal alias tidak menimbulkan euforia. Pasalnya, pasar tetap menerka akibat dari kebijakan Donald Trump terhadap prospek pemangkasan lanjutan suku kembang referensi the Fed di 2025. Semula, the Fed diperkirakan pangkas suku kembang referensi 3-4 kali di 2025.

Seperti diketahui, Trump terpilih sebagai presiden mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris. Ia bakal kembali ke Gedung Putih setelah presidensi pertamanya nan berhujung pada 2020.

Politikus elit Partai Republik itu mengamankan lebih dari 270 bunyi Electoral College nan dibutuhkan untuk memenangkan bangku kepresidenan, menurut proyeksi Edison Research. Selama kampanye, Trump lekat dengan retorika gelap nan memperdalam polarisasi di negara tersebut.

Data domestik dari perlambatan pertumbuhan ekonomi ke 4,95 persen di kuartal ketiga 2024, menurutnya, juga menambah sentimen negatif di dalam negeri. Ia berambisi ekspektasi peningkatan konsumsi menjelang Natal dan tahun baru dapat sedikit memperbaiki appetite penanammodal di Indonesia.

Artikel ini terbit di bawah titel IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.243, 86, Pasar Merespons Kemenangan Donald Trump

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis