IHSG Ditutup Menguat 0,22 Persen

Sedang Trending 2 hari yang lalu

INDESK Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, 30 Oktober 2025, ditutup menguat di tengah pelemahan kebanyakan bursa area Asia.

IHSG ditutup menguat 17,84 alias 0,22 persen ke posisi 8.184,06. Sementara golongan 45 saham unggulan alias indeks LQ45 naik 0,22 poin alias 0,03 persen ke posisi 836,94.

“Ketua The Fed Jerome Powell kandas meyakinkan pasar dengan mengatakan bahwa tidak ada kepastian mengenai pemangkasan suku kembang di Desember 2025,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dari mancanegara, The Fed memangkas suku kembang referensi 25 bps periode Oktober 2025 alias sesuai ekspektasi pasar, dan mengumumkan bakal kembali melakukan pembelian terbatas surat utang pemerintah AS.

Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kesempatan pemangkasan suku kembang lanjutan pada Desember 2025 belum dapat dipastikan.

The Fed mengakui bahwa penutupan (shutdown) aktivitas dan pelayanan Pemerintah Amerika Serikat (AS) nan sedang berjalan telah mempersulit upaya pengumpulan info dan menghalangi pejabat The Fed mendapatkan gambaran komplit tentang ekonomi AS.

Dengan demikian, penilaian terhadap kondisi kesehatan ekonomi AS didasarkan hanya pada parameter nan tersedia.

Dibuka menguat, IHSG berada di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG memperkuat di area hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat ialah dipimpin sektor teknologi nan menguat sebesar 2,07 persen, diikuti oleh sektor daya dan sektor finansial nan masing-masing naik sebesar 1,24 persen dan 1,16 persen.

Sedangkan lima sektor melemah ialah sektor transportasi & logistik turun paling dalam sebesar 0,91 persen, diikuti oleh sektor peralatan baku dan sektor properti nan turun masing-masing sebesar 0,71 persen dan 0,50 persen.

Saham-saham nan mengalami penguatan terbesar ialah DWGL, SSTM, ITIC, TALF, dan ASLI. Sedangkan saham-saham nan mengalami pelemahan terbesar ialah MBTO, TOOL, JPFA, MICE, dan IPAC.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.286.133 kali transaksi dengan jumlah saham nan diperdagangkan sebanyak 23,17 miliar lembar saham senilai Rp21,81 triliun. Sebanyak 346 saham naik, 308 saham menurun, dan 158 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 35,35 poin alias 0,07 persen ke 51.343,00, indeks Hang Seng melemah 93,64 poin alias 0,36 persen ke 26.252,50, indeks Shanghai melemah 29,43 poin alias 0,73 persen ke 3.986,90, dan indeks Strait Times melemah 6,77 poin alias 0,16 persen ke 4.433,86.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis